AP II Diminta Tak Seenaknya Buat Kebijakan Soal Deposit

Angkasa Pura II mengusulkan kebijakan tersebut karena selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Feb 2015, 08:53 WIB
Grup Lion sebelumnya berencana ingin membangun dan mengambil pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dari PT Angkasa Pura II
Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) tak setuju dengan sikap PT Angkasa Pura (AP) II yang mengusulkan agar maskapai penerbangan menyediakan uang jaminan (deposit) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Pihaknya menganggap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini hanya operator bandara bukan regulator. 
 
"Pakai deposit segala, kayak zaman bahela saja (zaman dulu). AP II itu selama ini maindset-nya regulator, padahal cuma operator bandara. Seenaknya saja bikin kebijakan," ucap Ketua Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto dengan ketus saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (27/2/2015). 
 
Emosi Bayu tersulut atas pernyataan Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi yang seolah memaksa otoritas agar menyetujui dan menetapkan usulan deposit bagi maskapai.  
 
Dia menuding, Angkasa Pura II mengusulkan kebijakan tersebut karena selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal perusahaan pelat merah ini telah melakukan monopoli kegiatan usaha di bandara. 
 
"Jangan merasa sebagai regulator. Mereka talangi refund tiket penumpang Lion Air karena keteteran, ketakutan mengingat kejadiannya di wilayah bandara. Mereka juga sudah diberi hak monopoli," tegasnya. 
 
Bayu mendesak pemerintah agar membentuk Badan Pengatur Airport yang akan mengawasi kegiatan usaha di setiap bandara sehingga operator tidak melakukan praktik monopoli. "Nanti kita akan minta lagi ke pemerintah. Kalau nggak, semuanya akan monopoli," cetus dia. (Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya