Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin berkomentar soal rencana General Motors (GM) untuk menghentikan operasional pabrik di Bekasi, Jawa Barat pada 30 Juni mendatang. Saleh mengatakan bakal memanggil General Motors Indonesia untuk menjelaskan isu tersebut.
"GM yang dari Amerika kan mengumumkan akan menutup pabriknya yang di sini. Tentu kami akan meminta penjelasan dari GM yang ada di sini," ujarnya di Bekasi, Jumat (27/2/2015).
Lebih lanjut, Saleh memiliki pendapat bahwa ditutupnya pabrik ini tak terlepas performa Chevrolet Spin yang diproduksi di Bekasi. Ia berpendapat, model Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) itu tak bertaji melawan kompetitornya.
"Mungkin menurut informasi yang kami dapat, Spinnya memang sudah tidak kompetitif lagi karena kalah bersaing dengan industri otomotif yang ada di dalam sini. Nah ini yang akan kami cek sampai sejauh mana," ujarnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telefon, Direktur Komunikasi GM Indonesia, Maria Sidabutar menjelaskan bahwa produksi Spin masih diteruskan hingga 30 Juni.
"Saat ini kami masih produksi hingga bulan Juni. Selanjutnya, kami menjual Spin dengan ketersediaan stok yang ada," kata Maria.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa GM Indonesia belum memutuskan apakah akan mengimpor Spin ketika stok telah habis.
>>>Klik laman berikutnya
Nasib Spin
"Kita belum sampai ke sana. Sampai saat ini baru rencana ke kuartal kedua," imbuh dia.
Diakui Maria, pabrik GM Indonesia yang berlokasi di Bekasi memang dikhususkan memproduksi model Spin. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 40 ribu unit per tahun.
"Tapi kembali lagi, kapasitas tersebut bukan berarti kita pakai sepenuhnya. Itu dikondisikan sesuai kebutuhan," pungkasnya.
(Gst/Igw)
Advertisement