Liputan6.com, Jakarta Sebuah klip video keluaran NASA menayangkan hasil pengamatan satelit yang menunjukkan bahwa debu gurun Sahara terbawa angin hingga jatuh di hutan Amazon.
Debu itu mengandung zat fosfor yang merupakan unsur hara penting bagi kesuburan tanaman dan berperan sebagai pupuk bagi hutan itu.
Advertisement
Secara rata-rata, ada 27,7 ton debu meluruh ke hutan Amazon. Dari jumlah itu, 22 juta ton mengandung fosfor.
Perjalanan debu itu dibaca dengan menggunakan lidar, yaitu peralatan sejenis radar yang menggunakan laser sebagai alat pemindainya. Sebagai catatan, radar biasa menggunakan gelombang radio frekuensi ultra tinggi untuk melakukan pemindaian obyek.
Data-data lidar itu dikumpulkan oleh satelit Cloud-Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observation, atau disingkat dengan CALIPSO, dari tahun 2007 hingga 2013.