Liputan6.com, Tasikmalaya - Para pelajar Sekolah Dasar di Kampung Buligir, Desa Parentas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sedang menunggu guru mereka yang tidak kunjung datang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (28/2/2015), usut punya usut ternyata guru mereka tidak datang karena sedang ada acara Dinas Pendidikan. Sementara, hanya ada 1 guru yang bersedia mengajar sehingga jika guru berhalangan hadir maka para siswa harus belajar sendiri dan kursi guru pun kosong.
Advertisement
Meskipun ketiadaan guru untuk mengajar, para siswa tetap semangat belajar demi cita-citanya. Mereka belajar sendiri dengan membaca buku paket yang tersedia di sekolah. "Nggak ada, kalau nggak ada guru belajar membaca," ucap salah seorang siswa.
Kondisi kekurangan guru seperti ini telah dibiarkan oleh Pemda Tasikmalaya selama bertahun-tahun. Dan entah mau sampai kapan lagi.
"Itu sedang dipikirkan, karena kabupaten sudah menginstruksikan untuk merger. Nah pertimbangan merger ini karena anak-anak kan jauh-jauh, nah ini sedang dikaji dalam teknis gitu kan supaya anak-anak tetap sekolah, lalu gurunya juga tidak terlalu jauh karena kalau ditinggalkan itu kan ada yang putus sekolah", ucap Sekda Kabupaten Tasikmalaya Abdul Kodir.
Ketersediaan guru bagi sekolah-sekolah di Tanah Air tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena sejatinya mutu pendidikan ditentukan dari kualitas pengajarnya. (Vra/Riz)
