Liputan6.com, Moskow - Boris Nemtsov, tokoh oposisi Rusia tewas ditembak di jalanan Moskow pada Jumat malam, 27 Februari 2015 waktu setempat.
Saat itu, pria yang biasa mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut tengah berjalan di jembatan dengan seorang wanita Ukraina, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (28/2/2015).
Dia ditembak 4 kali dari belakang hanya beberapa meter dari Kremlin oleh orang tak dikenal. Namun wanita yang bersamanya diketahui selamat.
Meski sering berseberangan dengan Nemtsov, Presiden Putin mengecam penembakan mendiang mantan Wakil Perdana Menteri Rusia itu. Melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, Putin menyampaikan dugaannya bahwa penembakan itu terencana.
Dan, kata Peskov, kemungkinan adalah upaya provokasi sehubungan dengan rencana protes besar-besaran yang bakal dilakukan oposisi di Moskow pada Minggu 1 Maret 2015 nanti.
Nemtsov menjabat Wakil Perdana Menteri Rusia sejak 1997-1998 selama masa kepresidenan Boris Yeltsin. Setelah meninggalkan parlemen pada 2003, ia membantu pembentukan beberapa partai dan kelompok oposisi di Rusia.
Advertisement
Politisi yang terbunuh itu selama ini dikenal sangat kritis terhadap inefisiensi pemerintah, juga soal korupsi yang merajalela, dan kebijakan Kremlin di Ukraina. (Ndy/Rmn)
Baca Juga