Liputan6.com, Nusa Dua - Setiap perhelatan kongres partai politik, isu tak sedap terkait money politics kerap menyeruak. Aroma tak sedap itu dianggap selalu mengiringi perjalanan menuju kekuasaan.
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang dijagokan maju kembali mengatakan, dalam perjalanan Kongres PAN, money politics tak laku. Bahkan mantan Menko Perekonomian itu berani menjamin sejak pertama kalinya PAN menggelar kongres pada tahun 2000 di Yogyakarta, politik uang bukanlah tradisi PAN.
"Di PAN itu tidak pernah ada ya money politics," tegas Hatta di lokasi Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015).
Namun Hatta tidak menampik adanya budaya saling tolong-menolong antar-peserta kongres. Hal itu dinilai Hatta sebagai suatu soliditas yang hidup di partai berlambang matahari terbit itu. Sebab tak dipungkiri, untuk menuju ke lokasi kongres butuh biaya transportasi yang tidak sedikit. Dan itu kerap terjadi di akar rumput atau anggota perwakilan daerah.
"Yang dari daerah biasanya itu kesulitan transport. Wajar saja (dibantu). Tentu dalam hal ini ada yang mampu ada yang tidak. Harus kita bantu. Kan di daerah sudah ada bupati dan walikota ya bantu teman-teman untuk berangkat. Panitia hanya sediakan akomodasi. Transport kan masing-masing. It's not money politics," beber Hatta.
"Kalau mencari uang di luar agenda kongres itu baru money politics," pungkas Hatta Rajasa.
Jangan Sampai Ada
Kandidat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengingatkan agar jangan sampai ada politik uang. Ia juga meminta agar pihak lain tidak ikut berpolitik dalam pemilihan ketua umum baru di partai berlambang matahari terbit itu.
"Kalau di PAN tidak ada tradisi intimidasi, black campaign (kampanye gelap) dan money politics (politik uang). Tidak ada. Kalau ada seperti itu berarti bukan dari kader PAN. Nah, kita berharap jangan sampai ada turut campur dari pihak lain dalam Kongres PAN," tegas Zulkifli.
Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan akan bertarung memperebutkan Ketua Umum PAN periode 2015-2020. Keduanya akan dipilih 593 peserta Kongres IV PAN yang memiliki hak suara.
Mereka adalah Ketua dan Sekretaris DPW PAN se-Indonesia, Ketua DPD PAN se-Indonesia, Ketua dan Sekretaris MPP PAN, Ketua Umum, Sekjen, Bendahara Umum, serta ketua 6 organisasi otonom. Selain itu hadir pula 3 ribu kader sekaligus simpatisan dalam Kongres PAN kali ini. (Ans/Sss)
Advertisement