Liputan6.com, London - 2 Maret 1969 atau 46 tahun silam merupakan hari yang bersejarah di dunia dirgantara. Hari itu merupakan pertama kalinya sebuah jet supersonik Concorde mengudara di dunia. Membelah cakrawala.
Pesawat yang diciptakan dari hasil kerja sama Inggris dan Prancis ini diterbangkan perdana dari Bandara Toulouse–Blagnac, Prancis. Demikian yang dimuat Liputan6.com dari BBC, Senin (2/3/2015).
"Akhirnya burung besar terbang. Pesawat ini berhasil terbang dengan lancar," ujar Andre Turcat, pilot yang berkesempatan menjajal kapal terbang tersebut.
Uji coba terbang itu awalnya dilakukan pada ketinggian 10 ribu kaki atau sekitar 3.000 meter. Saat itu, pesawat belum mengerahkan kecepatannya. Lajunya masih 300 meter per detik atau 480 km per jam.
Tapi pada akhirnya pilot Turcat berhasil membawanya superkencang hingga mencapai 1.300 mil per jam atau 2.080 km per jam.
Setelah 27 menit mengarungi langit, supersonik mendarat ke tempat semula, disambut riuh tepuk tangan para hadirin yang terlibat dan berkesempatan menyaksikan peluncuran pesawat.
"Saya sangat terkesan dengan pesawat itu. Selamat kepada sang pilot yang berhasil menerbangkannya," ujar pilot asal Inggris yang melihat uji coba pesawat.
Dengan keberhasilan uji coba ini, Inggris mulai mengembangkan pesawat tersebut untuk dipergunakan secara komersial pada tahun 1973 dengan biaya saat itu sebesar 155 juta poundsterlng.
Supersonik diyakini bisa terbang dari London menuju New York hanya dalam waktu 3 jam 25 menit, waktu tempuh yang jauh lebih cepat dari penerbangan pesawat biasa 7 jam 40 menit.
Namun kegagahan pesawat supersonik legendaris Concorde itu akhirnya 'lumpuh' juga. Pesawat supercepat tersebut mengalami kecelakaan maut yang menewaskan 113 orang di Paris pada Selasa, 25 Juli 2000.
Hanya selang puluhan detik setelah mengudara, api besar membakar ekor pesawat jet tersebut. Pesawat lalu berbalik turun dan jatuh terbakar hingga hangus tak tersisa. Seluruh penumpang sebanyak 100 orang dan 9 kru pesawat tewas di tempat. Empat korban lainnya yang tengah berjalan di sekitar hotel dekat landasan juga tewas ditempat.
Setelah penelitian panjang selama dua tahun, tim penyidik mengatakan penyebab kecelakaan adalah jatuhnya logam sepanjang 43 cm yang jatuh dari kotak mesin Continental Airlines DC-10 ke landasan pesawat. Akibatnya, salah satu roda rusak dan menyebabkan kebakaran pada bagian belakang pesawat. (Riz)
2-3-1969: Jet Supersonik Concorde Membelah Cakrawala
Pilot berhasil membawa pesawat supersonik hingga mencapai 1.300 mil per detik atau 2.080 km per jam.
diperbarui 02 Mar 2015, 06:00 WIB pilot berhasil membawa pesawat supersonik hingga mencapai 1.300 meter per detik atau 2.080 km per jam.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Efek Letusan Gunung Tambora terhadap Dunia
Beda dari Tahun 2017, Pidato Pelantikan Kedua Donald Trump sebagai Presiden AS Lebih Optimistis
Pelantikan Donald Trump 20 Januari 2025: Begini Prediksi Pengamat soal Kebijakan Luar Negeri AS
Inilah Sebab-Sebab Mati Su’ul Khatimah yang Diungkap Habib Jindan, Naudzubillah!
Donald Trump Janji Rebut Kembali Terusan Panama, Kritik Pengaruh China
Resmi Jadi Presiden ke-47 AS, Donald Trump Janji Jadi Pembawa Perdamaian
Donald Trump Kritik Joe Biden di Pidato Perdana Presiden AS, Sebut Tak Mampu Atasi Krisis Sederhana
Momen Paling Menyedihkan bagi Jose Mourinho Selama Menjadi Pelatih
Usai Dipecat, ASN Kemendikti Saintek Bakal Bertemu Titiek Soeharto dan DPR
Roket Starship Meledak Saat Uji Terbang, Ini Penyebabnya
Donald Trump Tak Singgung Soal Gaza di Pidato Perdana sebagai Presiden AS
Presiden AS Donald Trump Bakal Teken Perintah Eksekutif untuk Kembalikan Kebebasan Berekspresi Amerika, Stop Sensor Pemerintah