Liputan6.com, Jakarta - Suasana Car Free Day kembali ramai, setelah sepanjang Februari lalu kondisinya lengang akibat kerap diguyur hujan. Di antara keramaian, tepatnya di depan Plaza Indonesia, muncul banyak penampakan 'Ahok' dalam rangka memberikan dukungan terhadap sang Gubernur DKI untuk membongkar anggaran 'siluman'.
Advertisement
Ternyata itu adalah sekelompok massa yang membagikan topeng wajah Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama kepada para partisipan Car Free Day.
Koordinator aksi massa Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) Syafti Hidayat mengatakan, kegiatan orasi di tengah-tengah keramaian Car Free Day hari ini sebagai bentuk dukungan mereka kepada Ahok yang sedang berseteru dengan para anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kami mendukung Gubernur DKI Jakarta menyelamatkan pajak rakyat dari korupsi. Kami juga dukung KPK secepatnya menangkap para koruptor yang memakan uang rakyat. Kita dulu relawan Jokowi waktu pemilihan presiden," ujar Syafti di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (1/3/2015).
Menurut Syafti, sebagai warga Jakarta, ia menilai Ahok adalah pemimpin yang bersih dan berani. Karenanya, Syafti menuturkan Bara tak akan berhenti mengawal Ahok hingga usai masa jabatannya sebagai DKI 1 di Balai Kota.
"Ahok ini menurut orang Jakarta, orang yang bersih, berani. Kita akan tetap dukung Ahok. Kalau anggota DPRD punya niat melemgserkan Ahok, mereka akan berhadapan dengan rakyat. Ahok itu dipilih konstituen loh. Masyarakat senang dengan karakternya," papar Syafti.
Syafti juga meminta para politisi agar tidak menggunakan isu perbedaan agama sebagai alat melengserkan Ahok demi kepentingan mereka.
"Kita hargai perbedaan pendapat mereka tentang Pak Ahok. Masyarakat Jakarta ini bukan orang bodoh. Mereka bisa menilai yang benar yang mana," tandas Syafti.
Sekitar 20 meter dari lokasi orasi Bara, aksi serupa juga dilakukan sekelompok massa yang menyebut dirinya komunitas Pendukung Ahok.
"Pak Ahok dikatakan tidak santun cara bicaranya. Santun yang bagaimana? Kalau santun tapi makan uang rakyat juga percuma. Lebih baik santun kelakuannya daripada santun perkataannya tapi perilakunya tidak," ucap Koordinator Aksi Pendukung Ahok Anton MP. (Tnt)