Liputan6.com, Jakarta Pada 2013, Ahli bedah Italia Sergio Canavero memprediksi bahwa operasi transplantasi kepala manusia dapat dilakukan segera. Belum lama ini, dia kembali mengumumkan sebuah proyek yang akan diluncurkan pada Juni 2015 dalam konferensi tahunan di American Academy of Neurological and Orthopaedic Surgeons untuk bedah kepala dapat dilakukan pada 2017.
New Scientist melaporkan, meskipun bedah kepala dapat dilakukan, namun yang masih menjadi perhatian dan kendala medis adalah dampak bedah pada fungsi motorik.
Advertisement
Maka itu, Sergio menyebutkan akan tetap melakukan bedah sesuai prosedur mulai dari mendinginkan kepala penerima dan tubuh donor untuk menilai kemampuan sel-sel tanpa adanya oksigen. Setelah itu membedah jaringan leher dan memasang kembali pembuluh darah utama sebelum memutuskan jaringan ke tulang belakang.
"Jaringan tulang belakang ini kuncinya. Kami perlu berhati-hati. Serta bagian yang paling sulit adalah menyambung kedua ujung saraf tulang belakang," kata Sergio, seperti dikutip Newser, Senin (2/3/2015).
Sergio menambahkan, pascaoperasi, pasien membutuhkan tiga sampai empat minggu untuk pulih dari koma. Ia percay, pasien akan mampu berbicarasetelah bangun dan berjalan yang dapat dicapai dalam waktu satu tahun.