Kecanduan Seksual Itu Nggak Nyata?

Kecanduan seksual itu tidak ada. Dan lebih baik diganti dengan menggunakan istilah gangguan hiperseksual

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Mar 2015, 15:30 WIB
Kabar mengejutkan datang dari David Duchovny yang akhirnya bercerai dengan sang istri setelah 17 tahun menikah.

Liputan6.com, Amerika Serikat Kecanduan seksual mungkin tak terasa asing lagi di telinga Anda. Apakah Anda percaya bahwa kecanduan seksual itu benar-benar ada atau hanya kesalahpahaman kita dalam memaknai artinya?

Seorang Psikolog sekaligus Peneliti dari UCLA Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, Rory Reid, PhD, LCSW mengatakan bahwa kecanduan seksual itu adalah kesalahpahaman umum yang terjadi di masyarakat luas.

"Kondisi ini tidak lebih dari gangguan makan yang berkaitan dengan makanan atau judi patologis yang berkaitan dengan uang," kata Rory.

Sedangkan pecandu seks, dinilai Rory bukan sekedar orang-orang yang mendambakan banyak aktivitas seksual. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, pecandu seks memiliki masalah mendasar seperti stres, cemas, depresi, dan malu, yang mendorong mereka melakukan itu.

Bahkan, Certified Counselor di Menninger Clinic in Houston, John O'Neill, LCSW, LCDC, CAS, CART mengatakan bahwa kecanduan seksual tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa gangguan mental.

"Orang-orang akan mencari bantuan, dan ada juga mereka yang terdiagnosa tidak perlu mendapatkan bantuan. Jika mereka menderita itu, kita akan membantu mereka," kata John menambahkan.

Mengutip laman Web MD pada Senin (2/3/2015) mereka menyarankan lebih baik menggunakan istilah gangguan hiperseksual daripada kecanduan seksual.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya