5 Fakta Mengejutkan Kantor Pemenang Tender UPS Miliaran Rupiah

Keberadaan dan kondisi kantor pemenang tendernya menyisakan tanda tanya. Padahal, tender proyek ini bernilai miliaran rupiah.

oleh TaufiqurrohmanDian KurniawanAudrey Santoso diperbarui 03 Mar 2015, 07:22 WIB
Rumah yang menjadi kantor CV Air Putih di Surabaya, Jatim (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan Uninterruptable power supply (UPS) muncul setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebutnya sebagai anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta 2015.

Dalam APBD 2015 menyebut pengadaan UPS untuk sekolah-sekolah mencapai miliaran rupiah. Padahal harga yang diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mencapai angka Rp 200 juta.

UPS merupakan alat yang memberikan tenaga listrik cadangan apabila aliran listrik utama mati. UPS juga bisa melindungi komputer dari beban dan kerusakan akibat sumber listrik yang kurang baik.

Tak hanya anggaran UPS yang fantastatis, keberadaan dan kondisi kantor pemenang tendernya pun menyisakan tanda tanya. Padahal, tender proyek ini bernilai miliaran rupiah. Setidaknya ada 5 fakta mengejutkan kantor pemenang tender UPS tersebut.


Rumah Kosong

Rumah Kosong

Satu di antara pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) untuk SMAN 2 Jakarta, seperti tercantum di RAPBD DKI Jakarta 2015, adalah PT Barkanatas Dharma. Perusahaan ini memenangkan tender UPS senilai Rp 5,8 miliar. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tipar Blok H3 Nomor 12-13, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Liputan6.com mencoba menelusuri alamat tersebut pada Minggu (1/3/2015). Ternyata alamat tersebut adalah sebuah rumah tak berpenghuni. Seorang tetangga mengatakan rumah di Jalan Tipar Blok H3 Nomor 12-13, Pondok Kelapa tersebut sudah sekitar 5 bulan ditinggal penghuninya karena sakit.


Menurut tetangga sebelah rumah yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pelang PT Barkanatas Dharma yang tergantung di garasi rumah saat ini baru dipasang beberapa minggu lalu.


Rumah dalam Gang

Rumah dalam Gang

Salah satu pemenang tender pengadaan UPS untuk SMKN 53, seperti tercantum di RAPBD DKI Jakarta 2015, adalah CV Bukit Terpadu Bersama. Perusahaan ini memenangkan tender UPS senilai Rp 5,8 miliar. CV Bukit Terpadu beralamat di Jalan Sekip Ujung Nomor 30 atau Jalan Ahmad Yani Nomor 31 RT 006 RW 006 Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Liputan6.com mencoba menelusuri alamat tersebut Minggu (1/3/2015). Untuk mencapai alamat itu, ternyata harus memasuki jalan yang lebarnya hanya sekitar 1,5 meter. Namun setelah sampai di alamat, bukannya menemukan gedung kantor malah yang ada hanya rumah biasa di permukiman padat penduduk.

Bangunan bernomor 30 berbentuk rumah biasa dengan tembok keramik warna oranye dan pagar besi yang juga oranye dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter. Sedangkan bangunan nomor 31 juga merupakan rumah biasa dengan pintu dari tripleks dan tidak berpagar.  Menurut warga sekitar, rumah di Jalan Sekip Nomor 30 dan 31 itu merupakan milik warga biasa.


Tanpa Papan Nama

Tanpa Papan Nama

Berdasarkan APBD DKI Jakarta 2014, pemenang lelang UPS untuk SMAN 56 Jakarta Barat adalah CV Air Putih dengan Direktur Utama Puguh Wibisono. Saat dikonfirmasi, Puguh mengatakan perusahaan miliknya yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa itu memenangkan tender lewat LPSI.

Namun, pemilik rumah yang sekaligus orangtua Puguh, Abdul Rohim menegaskan tidak mengetahui anak keduanya tersebut memiliki CV Air Putih yang berdiri sejak 3 tahun lalu dan beralamatkan di rumahnya. Apalagi memang tak ditemukan satu pun papan nama yang menunjukkan rumah itu sebagai kantor CV Air Putih.

"Saya tidak tahu kalau Puguh punya CV Air Putih yang dialamatkan di rumah saya," kata dia saat disambangi Liputan6.com di kediamannya, Sabtu siang.


Tak Berpenghuni

Tak Berpenghuni

Berdasarkan APBD DKI Jakarta 2014, CV Artha Prima Indah menjadi pemenang lelang untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS) SMAN 94 Jakarta senilai Rp 5.832.035.000. Dari informasi yang dihimpun, kantor CV tersebut berada di Jalan Penganten Ali Nomor 65 C-D, RT 008, Ciracas, Jakarta Timur.

Namun penelusuran Liputan6.com di lokasi, bangunan berbentuk rumah minimalis berlantai 2 itu sepi tak berpenghuni. Bahkan bangunan kantor tersebut lebih mirip toko kelontong yang sedang tutup, lengkap dengan pintu geser dari aluminium dan pintu teralis besinya.



Gudang Tepung Ikan

Gudang Tepung Ikan

Salah satu pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) atau alat penyedia cadangan listrik untuk sekolah di DKI Jakarta yang beralamat di Sidoarjo, Jawa Timur ternyata hanyalah sebuah gudang pengolahan tepung ikan.

Gudang dengan pintu biru di kompleks pergudangan Surya Inti, Desa Tambak, Sawah Waru, Sidoarjo yang dilengkapi dengan CCTV adalah milik CV Wiyata Agri Satwa.

Ada beberapa pegawai yang terlihat di lokasi, namun memilih menutup mulut. Menurut informasi, pemilik CV berdomisili di Jakarta. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya