Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah pasukannya untuk mengawal jalannya eksekusi terpidana mati yang rencananya bakal berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Sudah mulai masuk anak-anak (pasukan). Baik yang terbuka maupun tertutup," kata Moeldoko usai hadir dalam acara Rapat Pimpinan TNI-Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2015).
Persiapan pasukan TNI ini, sambung Moeldoko, guna mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, untuk masalah pengamanan eksekusi terpidana mati, TNI tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Polri.
"Kalau sudah menganggu kedaulatan, TNI turun dan kami siapkan. Tetapi ada hal-hal yang kita siapkan dari TNI untuk mengantisipasi kalau terjadi sesuatu yang di luar standar itu," tegas Moeldoko.
Sejauh ini ada 10 terpidana mati yang masuk dalam daftar tunggu eksekusi mati tahap II. 8 Di antaranya adalah terpidana kasus narkoba. Namun hingga kini pihak kejaksaan belum juga mengumumkan secara resmi, kapan waktu eksekusi mati bagi para terpidana.
Berikut 10 Orang terpidana mati eksekusi tahap II:
1. Andrew Can, WN Australia
2. Myuran Sukumaran, WN Australia
3. Raheem Agbaje Salami, WN Nigeria
4. Serge Atlaoui, WN Prancis
5. Rodrigo Gularte, WN Brasil
6. Syofial Alias Iyen bin Azwar, WNI
7. Harun bin Ajis, WNI
8. Sargawi alias Alin bin Sanusi, WNI
9. Martin Anderson alias Bello, WN Ghana
10. Zainal Abidin, WNI
Sementara Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati asal Filipina, masih menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hari ini atau Selasa 3 Maret 2015. Penasihat hukum Mary Jane, Agus Salim mengatakan hari ini pihaknya akan memberikan novum atau bukti baru dalam sidang PK perdananya. (Tya/Ans)
Advertisement