Liputan6.com, London - Menangis biasanya dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa sedih atau kemarahan. Uniknya, di sejumlah negara, menangis justru menjadi salah satu profesi yang terbilang populer dan bisa menghasilkan banyak uang.
Di Asia khususnya Taiwan, profesi sebagai orang yang ikut menangis di pemakanam sudah ada sejak lama. Mereka sengaja direkrut untuk menangis dan menunjukkan rasa duka yang mendalam.
Advertisement
Dengan tangisannya, mereka harus memberikan kesan pada yang hadir, bahwa orang yang meninggal saat itu sangat penting dan berpengaruh. Seseorang bernama Ian Robertson bahkan mendirikan bisnis Rent-a-Mourner, bisnis untuk menyewa orang yang menangis di pemakaman.
Bagaimana profesi tersebut dilakukan di berbagai negara? Simak ulasan singkatnya seperti dikutip dari The Richest, BBC, The Telegraph dan sejumlah sumber lain, Selasa (3/3/2015):
Pelayat palsu paling handal di Taiwan
Pelayat palsu paling handal di Taiwan
Di Taiwan, pemakaman dramatis dengan pelayat yang ramai menangis terbilang sangat penting secara budaya dan tradisi. Maka untuk menunjukkan atmosfir yang sesuai, keluarga kaya biasanya menyewa para pelayat profesional yang bertugas menangis dan bernyanyi dengan sedih.
Menangis di tempat orang yang tidak terkenal sangat sulit. Tapi itu tidak terjadi dengan pelayat palsu profesional asal Taiwan, Liu Jun Lin.
Wanita berusia 32 tahun ini mengaku dapat menangis di tengah pemakaman orang lain hanya dengan membayangkan dirinya sebagai keluarga yang ditinggalkan. Dia mengatakan, setiap tangisannya sungguhan dan dia telah menjalani profesi itu selama 19 tahun.
Advertisement
Biaya sewa pelayat palsu
Biaya sewa pelayat palsu
Dengan biaya 45 pound sterling atau Rp 898 ribu per jam (kurs: Rp 19.955/pound sterling), Anda dapat menyewa para pelayat palsu di Inggris. Jasa pelayat palsu ini dibutuhkan untuk menangis dan menunjukkan bela sungkawa di pemakaman.
Sebelum menghadiri pemakaman, para pelayat palsu diberikan keterangan singkat mengenai riwayat almarhum. Itu membuat para pelayat leluasa berbicara dengan teman dan kerabat yang ditinggalkan.
Menyewa pelayat palsu untuk menghadiri pemakaman mungkin terdengar aneh. Tapi tradisi ini cukup ramai dilakukan di Asia.
Profesi ini pertama kali merebak di Afrika dan memang cukup terkenal di Asia. Kondisi ini memicu Ian Robertson untuk mendirikan bisnis jasa pelayat.
Bisnis pelayat palsu
Bisnis pelayat palsu
Salah satu bisnis perekrutan pelayat palsu terang-terangan didirikan di Inggris, yaitu Rent-a-Mourner. Perusahaan itu mempekerjakan 20 pelayat palsu untuk menangis di pemakaman dan mereka bukanlah aktor profesional.
Sebetulnya, para pelayat palsu tak perlu menangis sejadi-jadinya di pemakaman, yang terpenting, mereka menambah banyak jumlah pelayat. Itu dapat membantu keluarga menunjukkan bahwa orang yang meninggal terbilang penting dan berpengaruh.
Robertson mengaku terinspirasi mendirikan bisnis tersebut lantarakn pertumbuhan kebutuhan pelayat palsu di China. Di Inggris, bisnisnya memang berhasil tumbuh sangat pesat.
Baru didirikan, pihaknya telah menerima 52 pesanana pelayat palsu dan 15 pesanan dalam enam bulan pertama. (Sis/Ndw)
Advertisement