Liputan6.com, Jakarta Perang tomat terjadi di kota Melbourne di Australia. Dalam festival terkini di kota Melbourne di akhir bulan Februari lalu, ada sejumlah 300.000 ton buah tomat digunakan dalam perang tomat oleh lebih dari 5.000 orang di Flemington Racecourse.
Di masa lalu ada tradisi saling lempar tomat ini di Spanyol, yang dikenal sebagai festival La Tomatina. Namun demikian, karena minuman beralkohol juga berlimpah di acara itu, sebagian orang menyebut perang tomat di Melbourne di sebagai campuran La Tomatina dan Oktoberfest dari Jerman. Sebagai catatan, Oktoberfest di Jerman memang festival yang melibatkan aneka minuman bir.
Advertisement
Dalam keceriaan di lapangan pacuan kuda itu, setiap peserta diwajibkan menggunakan pakaian tahan air dan pelindung mata. Namun demikian, dibaca dari Herald Sun, tetap saja ada dua wanita muda berusia 20-an yang cedera hingga terpaksa dibawa ke rumah sakit Royal Melbourne Hospital.
Kepada Mashable, penggagas acara, Rob Caponga, membantah bahwa festival ini menyia-nyiakan bahan pangan, “Semua buah tomat yang dipakai dalam acara ini memang sudah ditandai sebagai produk daur ulang berkelanjutan yang memang akan berakhir sebagai kompos untuk masa tanam berikutnya. Ini merupakan cara yang menyenangkan sembari mengubahnya menjadi kompos.”