Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 10,40 persen pada 2014. Laba perseroan tumbuh menjadi Rp 2,01 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,82 triliun.
Kenaikan laba ini ditopang dari penjualan perseroan pada 2014. Pendapatan naik 16,67 persen menjadi Rp 13,07 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,02 triliun. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 9,05 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 7,74 triliun.
Advertisement
Hal itu mendorong laba kotor tumbuh 16,11 persen menjadi Rp 4,02 triliun sepanjang 2014. Laba usaha perseroan naik menjadi Rp 2,31 triliun. Dengan melihat kinerja itu, laba per saham dilusi naik menjadi 927 pada 2014 dari periode 2013 sebesar 822.
Kinerja perseroan didukung dari harga jual rata-rata tertimbang pada periode 2014 menjadi sebesar Rp 723.635 per ton atau mengalami kenaikan sebesar 15 persen dibandingkan dengan harga jual rata-rata tertimbang pada periode 2013 sebesar Rp 629.737 per ton.
Di sisi lain, indeks harga batu bara global selama 2014 menurun sebesar 24 persen. Hal ini mengakibatkan terkoreksinya harga jual rata-rata ekspor dari US$ 74,33 per ton pada 2013 menjadi US$ 68,97 per ton pada 2014.
Selain itu, PT Bukit Asam Tbk mencatatkan kenaikan volume penjualan dari 17,76 juta ton pada 2014 menjadi 17,96 juta ton pada 2014. Volume penjualan domestik naik 14 persen menjadi 9,3 juta ton, sementara untuk penjualan ekspor turun 10 persen menjadi sebesar 8,66 juta ton.
"Membaiknya harga domestik selama 2014 menjadi komposisi penjualan batu bara domestik selama 2014 lebih besar menjadi 52 persen dengan komposisi untuk pasar ekspor sebesar 48 persen," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Joko Pramono dalam keterangan yang diterbitkan, Rabu (4/3/2015). (Ahm/)