Eksekusi Mati "Bali Nine" Berpotensi Gagalkan Ujicoba Persebaya

Dua terpidana mati Bali Nine sendiri telah tiba di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan. Mereka bersiap menghadapi regu tembak.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 04 Mar 2015, 17:51 WIB
Persebaya Surabaya (ligaindonesia)

Liputan6.com, Cilacap - Pertandingan uji coba PSCS Cilacap kontra tim ISL, Persebaya Surabaya yang dikhwatirkan batal terlaksana kemungkinan besar digelar sesuai rencana pada 8 Maret 2015 mendatang di Stadion Wijaya Kusuma.

Agenda pertandingan menjadi simpang siur menyusul eksekusi 2 terpidana mati gembong Narkoba asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari kelompok Bali Nine.

Sampai saat ini belum diketahui pasti waktu pelaksanaan hukuman tersebut. Namun,  tersebut berimbas pada rencana uji coba Persebaya kontra PSCS.

Pihak kepolisian setempat dilaporkan tidak menerbitkan izin keamanan. Manajer Persebaya, Harry "Gendhar" Ruswanto belum bisa memberi keterangan lebih jauh soal kejelasan pertandingan kontra PSCS.

"Saya belum tahu soal itu. Saya belum dihubungi lagi oleh panpel pertandingan di Cilacap," kata pria tambun tersebut ketika dihubungi Liputan6.com.


Bali Nine Tiba di Lapas Nusakambangan

Duo warga Australia anggota sindikat narkoba 'Bali Nine', Andrew Chan dan Myuran Sukumaran masih berharap hukuman matinya dibatalkan.

Tim berjuluk Bajul Ijo itu saat ini tengah menjalani tur di Jawa Tengah. Persebaya bakal menghadapi Persip Pekalongan pada Jumat 6 Maret 2015."Bila tidak mendapat izin pertandingan kami pulang ke Surabaya," kata dia.

Sedangkan, menurut media setempat, pihak klub telah mendapat lampu hijau menggelar pertandingan itu. Termasuk partai kontra Semen Padang yang berlangsung pada 13 Maret 2015 mendatang.

Eksekusi mati terhadap dua terpidana dari kelompok Bali Nine itu diperkirakan bakal dilakukan dalam waktu dekat. Para terpidana mati itu telah tiba di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan. Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, telah menjatuhkan vonis mati terhadap Chan dan Sukumaran pada 2006.

Grasi dua terdipana mati tersebut ditolak Presiden Joko Widodo. Kemungkinan besar, dalam waktu dekat, mereka bakal menghadapi regu tembak.


Baca Juga:

5 Pelatih Sepak Bola Bergaji Tertinggi di Dunia
Ikuti Saran Fans, Van Gaal Omeli Pemain MU
Diisukan Cedera Parah, Bintang Roma Angkat Bicara

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya