Liputan6.com, Jakarta - Kisruh APBD 2015 belum juga berakhir. Kedua pihak, baik Pemprov DKI Jakarta dan DPRD masih tetap dalam pendirian masing-masing, soal keabsahan APBD yang diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kemendagri akhirnya memanggil jajaran Pemprov DKI dan DPRD dalam waktu yang berbeda. Pertemuan yang disebut-sebut sebagai mediasi itu digunakan untuk mengetahui pandangan dari masing-masing pihak.
"Kami sudah dengar penjelasan dari Dewan. Tadi pagi kami sudah dengar dari eksekutif, nah masing-masing ini kan pada punya pendapat. Nanti ini yang akan kami cross check-kan. Artinya, kita sudah dapat gambaran itu kan," kata Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Gambaran itulah, kata Reydonnyzar, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi yang dilakukan nanti. Kemendagri kembali memanggil kedua belah pihak, kali ini dalam waktu yang bersamaan.
"Gambaran secara umum, bisa saja ternyata belum sepakat ini. Tapi besok kita klarifikasi. Dengan ini tentu kami harap ada raperda. Raperda itu kan harus disepakati bersama. Nah yang mana? Bisa saja ternyata selama ini belum sepakat," jelas pria yang akrab disapa Donny.
Kalaupun setelah pertemuan besok, lanjut Reydonnyzar, sejatinya belum ada kesepakatan selama ini antara DPRD dan Pemprov DKI Jakarta. Tentu Kemendagri harus segera mencarikan solusi terbaik, sebab pembangunan di Jakarta jelas terganggu.
"Kalau nanti kesimpulannya ternyata belum sepakat, tapi kan penyelenggaraan pemerintah daerah tidak boleh berhenti dong. Pemda harus punya APBD. Katakanlah belum sepakat, berarti harus ada solusi," tandas Reydonnyzar.
Disepakati Bersama
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik membantah tidak ada anggaran 'siluman' dalam APBD DKI 2015.
"Selama itu dalam proses tidak ada yang disebut siluman," ujar Taufik di Kantor Kemendagri, Jakarta, hari ini.
Taufik menjelaskan, APBD DKI 2015 terdapat anggaran 'siluman' apabila tidak ada pembahasan dalam proses penyusunan RAPBD. Nyatanya, setiap proses penyusunan RAPBD selalu ada pembahasan antara DPRD dengan SKPD.
"Hasil diskusi tadi, definisi dana siluman itu apabila sudah disepakati bersama, sudah RAPBD tiba-tiba ada yang nempelin, itu yang disebut dana siluman. Itu hasil diskusi bersama," jelas politis Partai Gerindra itu.
"Justru kami ingin sebut yang siluman itu kami sampaikan ke Pak Dirjen yang Rp 73 triliun, yang disampaikan eksekutif itu yang siluman," tegas dia.
Sementara Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek mengatakan, Kemendagri tidak di wilayah itu. Pihaknya hanya berwenang melakukan evaluasi terhadap kebenaran secara administrasi.
"(Anggaran) Siluman itu nanti, itu masih belum dong pak. Belum ada. Mohon maaf ini, kami tidak masuk ke ruang-ruang bapak, kami menghormati itu. Kami murni administrasi penyelenggaraan pemerintahan daerah," tandas Reydonnyzar. (Rmn/Ans)
Kemendagri: DPRD & Ahok Punya Pendapat, Nanti Kita 'Cross Check'
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik membantah tidak ada anggaran 'siluman' dalam APBD DKI 2015.
diperbarui 04 Mar 2015, 21:40 WIBGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama jajaran pimpinan DPRD DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Melihat Rumah Modular LG Smart Cottage, Dibangun Hanya 2 Hari dan Bisa Hasilkan Energi Sendiri
Jangan Jadikan Doa sebagai Sarana, Seharusnya Begini supaya Berkah Kata Buya Yahya
Metrosexual Adalah: Fenomena Gaya Hidup Pria Modern
Rekap Hasil Korea Masters 2024: 3 Wakil Indonesia Lolos ke Perempat Final
Neuroscience Adalah: Menjelajahi Misteri Otak dan Sistem Saraf
Erick Thohir: Bulog Butuh Suntikan Rp 26 Triliun Buat Operasi Pasar Biar Tak Utang
Top 3 Berita Hari Ini: Lebih Tinggi dari Orangtuanya, Kemunculan Barron Trump di Pidato Kemenangan Donald Trump Bikin Salah Fokus
Runvestasi 2024 Hadir, Investasi Bisa Dimulai dengan Modal Rp 10 Ribu
Shin Tae-yong Pastikan Asnawi Tetap Absen saat Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Ini Alasannya
Mengenal Metal Adalah Genre Musik yang Penuh Energi dan Kontroversi
Intip, Gaji KPPS Pilkada 2024 Serta Tugas dan Wewenangnya
Penuh Tradisi, Cara Desa Adat Kemiren Banyuwangi Rayakan Hari Jadi