Liputan6.com, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiono mengakui pihaknya memanggil enam saksi terkait pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di sejumlah sekolah Ibukota.
"Mereka berasal dari empat sekolah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat dan Barat," ujar Mujiono ketika dihubungi wartawan, Rabu (4/3/2015).
Mujiono memaparkan dua dari enam saksi berasal dari Suku Dinas Pendidikan, mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman, dan mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Iip Saifuddin.
Kasubdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Ajie Indra mengatakan, atas desakan beberapa pihak, Polda Metro sejak 28 Januari 2015 lalu turut mengusut dugaan penyimpangan pengadaan UPS tahun 2014.
"(Kasus pengadaan UPS) masih dalam proses penyelidikan. Nanti juga akan terungkap. Ada indikasi penyimpangan namun belum dapat disampaikan karena dalam proses penyelidikan," tandas Ajie
Gandeng BPK
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Marinus Sitompul membenarkan pihaknya menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyelidiki pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di sejumlah sekolah. Hal ini menyusul pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebutnya sebagai dana siluman.
"Memang BPK juga sama melakukan audit. Kita juga masih melakukan penyelidikan. Kita tunggu hasil audit BPK," ungkap Martinus Sitompul di Mapolda Metro Jaya Jakarta.
Saat ini, Polda masih mengumpulkan berkas dan mengawasi perkembangan dana siluman tersebut karena penyidik belum dapat menemukan bukti penyimpangannya.
"Tidak dapat disimpulkan, masih dalam penyelidikan berupa dokumen-dokumen pendukung ataupun orang-orang masih melakukan investigasi atau monitoring," tutur mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.
"Bagian-bagian penyelidikan tentang tender masih penyelidikan, dari mana itu semuanya," ujar Martinus.
Pengadaan UPS sebelumnya disebut Ahok sebagai salah satu dana siluman dalam anggaran pendidikan DKI Jakarta 2015. Kecurigaan mantan Bupati Belitung Timur itu mengecurut pada lembaga legislatif daerah, DPRD DKI Jakarta.
Ahok menduga dana tersebut sengaja diselipkan oleh oknum tak bertanggung jawab ke dalam draf RAPBD 2015.
Polda Metro Periksa 6 Saksi Terkait Penyimpangan UPS
Enam orang diperiksa sebagai saksi terkait pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di sejumlah sekolah Ibukota.
diperbarui 05 Mar 2015, 04:14 WIBPolda Metro Jaya (Ist)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelajar IKN Diajak Tingkatkan Kreativitas Konten Melalui Workshop Visual Storytelling ITB
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit