Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembangunan jalan tol Sumatera akan mulai dikerjakan paling lambat April 2015. Jalan Tol Sumatera dan juga sarana pendukung termasuk pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni dan Kawasan Ekonomi Khusus di Sumatera menjadi program prioritas.
"Tiga bulan yang lalu telah kami lihat di lapangan, perlunya sebuah tol trans Sumatera yang saya sudah perintahkan untuk segera dimulai. Saat itu saya sampaikan target maksimal dimulai April," ujar Jokowi, dalam pengantar Sidang Kabinet Terbatas, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2015), seperti dikutip dari situs setkab.
Advertisement
Jokowi menginginkan perencanaan pengembangan pembangunan terkait dengan konektivitas dan integrasi antar kawasan berjangka panjang.
"Kami ingin melihat pengembangan 50 tahun ke depan seperti, 100 tahun ke depan apa," tutur Jokowi.
Pada November 2014, Jokowi memantau rencana pembangunan jalan tol Trans-Sumatera dan jalur kereta api yang diharapkan dapat lebih mengintegrasikan dan meningkatkan konektivitas di pulau tersebut.
Sebelumnya Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, ground breking (pemasangan tiang pancang) pembangunan infrastruktur di Sumatera akan dilakukan pada April 2015.
"Kuartal I tol Sumatera sudah harus bisa dimulai dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar, Sumatera Selatan," kata Rini.
Ia mengatakan, sesuai dengan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan tol dari Bakauheni, Lampung-Terbanggi Besar, Palembang sepanjang 150 kilo meter tersebut akan diselesaikan secepatnya.
Sementara itu, Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono menuturkan, total investasi pembangunan jalan tol Bakauheni-Palembang sekitar Rp 53 triliun yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) dan menyertakan BUMN Karya lainnya.
Saat bersamaan juga akan dilakukan modernisasi Pelabuhan Merak dan Bakauheni, termasuk pembangunan KEK mulai dari Merak, Bakauheni, Bandar Lampung, dan Tanjung Api-api, Palembang.
"Seluruh infrastruktur tersebut, seperti jalan tol, pelabuhan, jalur kereta api akan diintegrasikan dengan KEK sehingga menjadi alat pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera," kata Basuki. (Ahm/)