Liputan6.com, New York: Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS) hampir saja gagal kickoff menyambut musim baru karena kekisruhan soal masalah gaji. Akan tetapi pada Rabu (4/3/2015) waktu setempat, masalah ini sudah terselesaikan.
Serikat Pesepak bola yang berlaga di MLS sudah satu suara soal persetujuan penawaran kolektif (CBA). Perjanjian yang berdurasi 5 tahun itu menyebutkan kalau pemain berusia 28 tahun atau lebih dengan delapan tahun pengalaman di MLS akan menjadi pemain bebas transfer.
Namun, agar klub tidak terbebani gaji pemain (terutama pemain liga-liga Eropa yang sudah memasuki masa akhir kariernya) pihak liga menetapkan batas maksimum gaji.
Pemain yang mendapatkan gaji kurang dari $ 100 ribu (Rp 1 miliar) boleh meminta kenaikan gaji ke klub sampai 125 persen. Atlet yang menuai gaji $ 100 ribu sampai $ 200 ribu boleh mendapat tambahan uang sebesar 120 persen sementara yang berpenghasilan $ 200 ribu mendapatkan komisi 115 persen di klub barunya.
Lanjut ke halaman berikutnya---->
2
Negosiasi ini sendiri sudah berjalan dari Desember 2014 dan semakin alot dalam tiga hari belakangan. Namun sekarang semuanya sudah sama-sama setuju dan Komisioner MLS Don Garber mengaku senang lantaran kesepakatan akhirnya didapatkan.
"Kami puas bisa meloloskan kontrak penawaran kolektif dengan para pemain. Sekarang kita memasuki musim ke-20 dengan momentum luar biasa dengan kerja sama TV, pemain hebat dari Amerika Serikat, Kanada dan luar negara."
"Kerja sama ini akan menjadi landasan bagi para pemain kami, pemangku kebijakan dan manajemen agar bisa bekerja sama untuk menolong MLS menjadi salah satu Liga Sepak Bola terbaik di dunia," jelasnya seperti dilansir ESPN.
Dengan kabar ini, maka para pemain tidak jadi melakukan pemogokan dan kick-off pembuka musim 2015 akan tetap dilaksanakan pada Jumat (6/3) waktu setempat. Partai pembuka Liga Amerika Serikat sendiri akan dibuka ketika Chicago Fire menjamu Los Angeles Galaxy. (Deny Adi Prabowo)
Advertisement
