Liputan6.com, Jakarta - Badan Intelejen Negara (BIN) saat ini tengah mendalami dugaan penyadapan data percakapan sejumlah pejabat di Indonesia yang dilakukan mata-mata Australia dan Selandia Baru. Penyadapan itu dikabarkan melalui jaringan telepon selular Telkomsel.
Hal tersebut terungkap dari bocoran dokumen rahasia milik bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA), Edward Joseph Snowden.
"Kita sedang mendalami adanya laporan itu," ujar Kepala BIN Marciano Norman di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015).
Marciano menegaskan, pemerintah telah mengetahui adanya informasi tersebut. Saat ini pihaknya terus mengupayakan peningkatan keamanan jaringan komunikasi dan penyelidiki kebenaran adanya dugaan kebocoran informasi sehingga terjadi penyadapan.
"Saya rasa itu kita dalami dan kita sudah melakukan upaya-upaya untuk peningkatan keamananan komunikasi kita menggunakan sarana-sarana komunikasi yang kita miliki," kata dia.
Marciano mengaku, terkait adanya bocoran laporan tersebut, hingga saat ini pihaknya belum melaporkannya kepada Presiden Jokowi. "Itu sedang kita dalami dulu, pada saatnya akan kita laporkan," tukas Marciano.
Penyadapan NSA
Indonesia masuk dalam salah satu sasaran utama penyadapan yang dilakukan oleh badan keamanan nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA). Melalui dokumen rahasia yang dibocorkan mantan pegawai intelijen Edward Snowden terungkap bahwa NSA juga menyadap para pengguna ponsel di Indonesia.
Tidak hanya tokoh politik atau pejabat negara yang disadap, tetapi juga para pelanggan telepon seluler dari dua operator ternama di Indonesia. Menurut sebuah dokumen tahun 2012, Australian Signals Directorate (Direktorat Sinyal Australia) telah mengakses data pelanggan Indosat dalam jumlah besar, termasuk komunikasi para pejabat Indonesia di beberapa departemen.
Menurut yang dilansir The New York Times, aksi mata-mata ini dilakukan Australian Signals Directorate dengan bantuan NSA. Dalam dokumen tersebut diperlihatkan informasi kerjasama antara NSA dan Australian Signals Directorate.
Sementara itu menurut dokumen lainnya tahun 2013, Australian Signals Directorate disebutkan telah berhasil mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enkripsi induk dari jaringan seluler Telkomsel yang digunakan untuk melindungi komunikasi pelanggannya. Data itu kemudian diberikan kepada NSA. Mereka juga telah mengembangkan cara untuk mendekripsi hampir semua data tersebut.
BIN Dalami Dugaan Penyadapan Australia Melalui Telkomsel
BIN saat ini tengah mendalami dugaan penyadapan data percakapan sejumlah pejabat di Indonesia yang dilakukan mata-mata Australia.
diperbarui 05 Mar 2015, 13:38 WIBPengamat Intelejen dari Imparsial Al Araf menilai BIN adalah salah satu lembaga yang lolos dari koreksi hukum.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KPK Tetapkan Pejabat BPK Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api
Saat Halle Berry Kembali Kenakan Gaun Menerawang Ikonis Elie Saab di Malam Memenangkan Oscar 22 Tahun Kemudian
Papan Sangatan, Teknologi Kearifan Lokal dalam Perhitungan Musim Tani
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Penyelamatan Zion Suzuki Jadi Titik Balik Jepang Sikat Timnas Indonesia
Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja 8 Kg di Bakauheni, Ungkap Jaringan Narkoba Antar Provinsi
Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
Doa Khusus Ragnar Oratmangoen saat Umrah Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Federal Oil Kembali Ungkap Peredaran Pelumas Palsu di Jawa Tengah
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan