Gubernur Jatim Gelar Sidak Beras ke Pasar Tradisional

Salah satu faktor ketidakstabilan harga beras di pasaran karena tidak adanya masa panen atau paceklik pada Desember 2014.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 05 Mar 2015, 17:25 WIB
Salah satu faktor ketidakstabilan harga beras di pasaran karena tidak adanya masa panen atau paceklik pada Desember 2014.

Liputan6.com,Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menggelar inspeksi mendadak di pasar Soponyono Rungkut Surabaya. Inspeksi seiring pernyataan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada saat melakukan sidak di gudang Bulog Jawa Timur, jikastok beras miskin (raskin) masih aman sampai ke 7 bulan ke depan.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan sidak ini bertujuan memantau sekaligus memastikan harga beras di pasar tradisional. "Kami pastikan sekali lagi, stok beras di Jatim aman, meski masih ada operasi pasar," ujar dia, Kamis (5/3/2015).

Dia juga meminta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi serta Bulog Divre Jatim untuk menghentikan operasi pasar jika harga beras sudah kembali normal.
   
"Kalau sudah normal, tidak perlu ada operasi pasar lagi. Tapi karena sekarang belum maka masih dilanjutkan," imbuhnya.

Menurut Jarwo, salah satu faktor ketidakstabilan harga beras di pasaran karena tidak adanya masa panen atau paceklik pada Desember 2014, Januari dan Februari 2015 sehingga diperlukan operasi pasar.
   
"Kalau panen maka tidak ada, salah satunya di Jombang, yang sekarang panen dan tidak ada operasi pasar," tegasnya.

Di tengah-tengah melakukan sidak, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini juga hadir di pasar Soponyono Rungkut Surabaya untuk mendamping Gubernur Jawa Timur Soekarwo melakukan sidak.

Walikota yang akrab disapa Risma ini mengatakan operasi pasar yang digelar pemerintah kota tidak hanya di pasar tradisional, namun di sejumlah titik seperti Balai RT dan RW. "Tapi operasi pasar tidak hanya beras, melainkan ditambah kebutuhan pokok lainnya," tandasnya.

Berdasarkan pantauan, harga beras medium di pasaran saat ini mencapai Rp 9.140 per kilogram(kg), naik dari sebelumnya Rp 8.000 per kg. Sedangkan harga beras premium mencapai Rp 10.800 hingga Rp 11.200 per kg, dari harga normal Rp 9.500 per kg.

Pada operasi pasar yang digelar Bulog Divre Jatim ini, beras medium yang dijual dalam operasi pasar per kilogram sebesar Rp7.300 dan digelar di sejumlah pasar tradisional di Jawa Timur.
   
Dan sekitar dua pekan operasi pasar, Bulog sudah mengeluarkan 492 ribu ton beras untuk semua kabupaten/kota di Jatim, kecuali daerah yang menolak karena musim panen, seperti Jombang dan Pasuruan. (Dian/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya