Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Widodo) bakal mempercepat pembangunan jalan tol Trans Sumatera sepanjang 2.000 kilometer (km) yang membentang dari Banda Aceh hingga Bakauheni, Lampung.
Diperkirakan kebutuhan dana untuk membangun proyek prestisius tersebut mencapai Rp 58 triliun. Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014, Pemerintah telah menugaskan PT Hutama Karya (Persero) untuk melaksanakan pembangunan jalan tol Trans Sumatera itu.
"Namun pembangunan tol ini tentu tidak bisa sendiri bersama-bersama dengan BUMN lainnya," tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Untuk segera mewujudkan rencana tersebut, dengan terlebih dahulu merevisi Perpres No. 100 Tahun 2014. Dalam Perpres tersebut hanya disebutkan bahwa penugasan kepada BUMN 100 persen. Ia menilai Perpres ini multitafsir, walaupun di dalamnya ada klausul yang menyampaikan bahwa Hutama Karya dapat bekerja sama dengan BUMN yang lainnya.
“Nah itu yang akan diperjelas dengan memperbaiki, menyempurnakan Perpres itu, termasuk juga ruas-ruasnya. Karena di dalam perpres ini hanya ada empat ruas. Padahal ini akan ditugaskan untuk keseluruhan ruas supaya bisa memayungi semuanya,” tegas Basuki.
Advertisement
Adapun ruas jalan tol Sumatera yang ditugaskan kepada Hutama Karya, yaitu Medan–Binjai sepanjang 16,8 km; Palembang-Indralaya sepanjang 22 km, Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 138 km, dan Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang 135 km.
Dari ruas tol Medan-Binjai sepanjang 16,8 km, sekitar 2 km sudah selesai dibangun. Ditargetkan ruas tol ini sudah beroperasi pada 2016. Sementara untuk ruas tol Palembang-Indralaya, seluruh proses pembebasan lahan sudah tuntas dan tinggal memasuki proses kontruksi.
Sedangkan, ruas tol Bakauheni-Terbanggi bakal mulai dibangun April 2015. Untuk pembebasan lahannya, berdasarkan laporan dari Gubernur Lampung sudah selesai disosialisasikan dan semua desain sudah beres.
"Ruas tol Pekan Baru-Dumai sedang dilakukan persiapannya oleh Hutama karya," terang dia.
Untuk menyambung ekonomi Jawa dan Sumatera itu juga akan dilakukan modernisasi dermaga di Merak dan di Bakauheni.
“Sekarang ini masing-masing mempunyai enam dermaga, akan dijadikan 10 dermaga di Merak maupun di Bakauheni untuk bisa melancarkan, prediksi kita tahun-tahun berikutnya ada 80 ribu kendaraan,” jelas Basuki. (Luqman/Ndw)