Liputan6.com, Jakarta Sebuah panggung tayangan umum digelar untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang cara pandang terhadap manusia lain.
Dalam acara kampanye yang didukung oleh Ad Council itu, sejumlah pasangan ditampilkan pertama-tama sebagai pasangan kerangka manusia yang menari dan bergembira bersama dengan menggunakan kamera tembus pandang.
Advertisement
Sesaat kemudian, pasangan itu maju ke depan panggung dan menampilkan siapa mereka sesungguhnya. Ternyata, pasangan-pasangan yang muncul seringkali merupakan pasangan yang tidak biasanya terlihat berpasangan.
Dalam penjelasannya di YouTube, Ad Council menjelaskan bahwa kebanyakan anggota masyarakat (di Amerika Serikat) mengaku tidak membeda-bedakan sesama manusia berdasarkan ras, usia, jenis kelamin, sikap seksual atau kekurangan manusia lainnya.
Namun demikian, dalam kenyataannya, masih ada prasangka yang disebut dengan bias tersirat yang memiliki dampak terhadap cara bagaimana kita memandang dan berhubungan dengan orang lain yang berbeda dengan kita.
Hal demikian menghalangi kemampuan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pinjaman uang, menyewa tempat tinggal, atau bahkan mendapatkan peradilan yang selayaknya.
Kampanye yang dinamakan ‘Love Has No Label’ ini dimaksudkan untuk menantang bias dan prasangka dan berupaya untuk menghentikan bias dan prasangka di dalam diri, teman-teman, keluarga, dan rekan-rekan kita.