Liputan6.com, Jakarta - Ruang rapat di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi riuh. Suara ribut-ribut bahkan terdengar hingga ke luar ruangan. Saat itulah upaya mediasi yang dilakukan Kemendagri terhadap Pemprov dan DPRD DKI Jakarta mengalami deadlock alias buntu.
Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta mengajukan protes kala Gubernur Ahok bertanya perihal pengadaan Uninterruptable Power Suply (UPS) yang masuk dalam APBD 2015 kepada Walikota Jakarta Barat Anas Effendi.
Kemendagri Yuswandi Temenggung pun terpaksa memutuskan menutup rapat tersebut. Sementara para anggota dewan meninggalkan ruang rapat sembari berteriak-teriak. Ahok dan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi diamankan oleh Pamdal Kemendagri melalui pintu belakang. Simak selengkapnya dalam video berikut ini:
Video Ahok 'Ngamuk' saat Mediasi dengan DPRD DKI
Para anggota dewan meninggalkan ruang rapat sembari berteriak-teriak. Sementara Ahok diamankan lewat pintu belakang.
diperbarui 05 Mar 2015, 20:18 WIBGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baju Nisya Ahmad Saat Makan Siang Bersama Menpora Dikritik Kurang Sopan, Penunjukkannya Jadi Anggota DPRD Kembali Diungkit
Top 3 Islami: Kisah Kocak saat Ustadz Das'ad Latif Ditanya Amalan supaya Istri Tak Marah saat Suami Mau Kawin Lagi
Top 3: 10 Negara Paling Aman Jika Terjadi Perang Dunia III
Microsoft Resmi Setop Paint 3D, Fokus Hadirkan Fitur Canggih Paint Klasik
Ini Susunan Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024-2029
Guru di Sorong Didenda Adat Rp100 Juta Gara-Gara Sebarkan Video Siswa Sedang Gambar Alis
Cuaca Hari Ini Jumat 8 November 2024: Jakarta Cerah Seharian
Tergerus Mobil Listrik China, Cuan Toyota Turun 26 Persen
3 Resep Dendeng Sosis Batokok yang Viral, Lauk Makan Penghabis Nasi
Angka Stunting di Banyuwangi Terus Turun, Ini Jurus yang Dilakukan
Jatuh Bangun Miliader Todd Graves Bangun Bisnis Ayam Goreng, Kini Omzet Capai Rp 78 Triliun
Bisnis Kripto Milik Standard Chartered Bidik Pendanaan Rp 788,5 Miliar