Makna Pawai Mobil 12 Shio Saat Penutupan Cap Go Meh Bogor 2015

Iring-iringan 12 mobil hias Shio ini menjadi penutup Cap Go Meh 2015 di Bogor, Jawa Barat.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 06 Mar 2015, 00:19 WIB
Konvoi 12 Mobil Shio Akhiri Cap Go Meh Bogor 2015. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Gelaran Pesta Rakyat Street Festival Cap Go Meh di Bogor, Jawa Barat, diakhiri dengan pawai 12 mobil hias. Dimana konvoi mobil tersebut berisi replika 12 shio sebagai simbol tahun China.

Ketua Panitia Cap Go Meh 2015, Arifin Himawan menuturkan, dari 80 komunitas yang mengikuti pawai, iring-iringan mobil hias Shio ini menjadi penutup pawai. Menurutnya, deretan mobil hias shio ini diatur sesuai tahunnya.
 
"Seperti tahun lalu shio Kuda itu paling depan, tahun ini shio kambing. Jadi mobil hias shio kambing ditempatkan paling depan, untuk shio kuda pindah di belakang shio kambing," papar Arifin di Wihara Dhanagun, Bogor, Kamis (5/3/2015) malam.

Ke-12 mobil hias shio tersebut didesain menggunakan lampu, sehingga pada malam hari mengeluarkan cahaya gemerlap yang indah. Penggunaan mobil shio China ini sudah dilakukan yang ketiga kalinya.

"Maksimalnya kita memerlukan waktu satu bulan penuh dalam persiapanya. Hal yang paling rumit itu dalam merangkai instalasi listik untuk lampunya," pungkas Arifin.

Kecopetan

Begitu asyiknya menyaksikan perayaan Cap Go Meh, dua orang ibu kecopetan di kerumunan warga. Kedua korban diketahui bernama Lany (60) dan Kristin (45).

Ibu Lany (60) warga Surya Kancana mengaku tidak sadar saat copet itu beraksi. Dirinya baru mengetahui menjadi korban pencopetan ketika akan mengambil minuman dari dalam tas.

"Pas saya mau ambil botol minuman ternyata tas saya sudah sobek. Kayaknya disobek pakai pisau atau cutter. Sadar-sadar saya kecopetan itu tepat didepan panggung utama. Soalnya tadi saya sempat berdiri lama di situ," kata Lany.

Pencopet tersebut mengambil dompet berisi uang sebesar Rp 500 ribu. Namun dirinya tidak melaporkan ke pihak berwajib. "Ya biarkan sajalah saya ikhlas kok," ujar ibu keturunan Tionghoa tersebut.

Selain Lany, ada juga Ibu Kristin (45) warga Jakarta yang juga kehilangan Hanphone merek ‎Apple. Dirinya mengaku kehilangan telepon genggamnya saat berada di kerumunan warga di samping panggu utama.

"Memang di samping itu saya sempat desak-desakan dengan warga. Mungkin di situ copetnya beraksi," kata dia.

Tak lama adanya info kehilangan tersebut, petugas keamanan mengamankan seorang ibu-ibu yang diduga pencopet. Ibu-ibu tersebut langsung diamankan ke Mapolres Bogor Kota. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya