Punya Kosmetik Tak Terpakai? Jual saja di Situs MuEx

Situs MakeupExchanger.com adalah sebuah situs untuk menjual kosmetik second hand.

oleh Bio In God Bless diperbarui 09 Mar 2015, 12:35 WIB
Foto: DailyMail.co.uk

Liputan6.com - Ada berapa banyak makeup yang belum habis Anda pakai? Atau bahkan ada makeup yang sejak dibeli hingga hari ini belum dibuka bungkusnya? Lalu sudah ingin beli yang baru lagi? Anda bukan satu-satunya wanita yang mengalami hal seperti itu.

“Saya punya banyak makeup yang tak terpakai dalam sebuah boks. Saat saya mengunjungi rumah teman, saya melihat situasi yang serupa. Banyak perempuan memiliki problem yang sama,” ucap Amara Wattanassok, seorang wanita usia 24 tahun asal London. Sambungnya, “Saya ingin menjual barang-barang itu namun tak menemukan tempat yang tempat untuk bisa menjualnya secara online”.

Seperti dilansir dari DailyMail.co.uk pada Senin (9/3/2015), Mantan manager di ASOS.com ini kemudian mendirikan sebuah website jual-beli kosmetik second-hand bernama MakeUpExchanger.com. Populer disebut MuEx, situs online shop ini sudah memiliki lebih dari seribu anggota.

Foto dok. Liputan6.com

“Saya sangat terkejut dengan bagaimana banyak orang mengetahui situs ini dan mendaftarkan dirinya bahkan sebelum kami mempromosikan situs itu,” ucap Amara. Produk-produk dari berbagai brand kosmetik seperti Revlon, L’Oreal, Maybelline, Chanel, dan lainnya ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari 2 poundsterling (sekitar 39 ribu rupiah).

Tiap penjualan yang terjadi akan dikenakan biaya 10 persen dari harga jual. Meski menarik, situs jual beli makeup second hand ini mendapat pandangan kritis soal higienitas produk-produk yang dijual dan risiko penyebaran penyakit. Menanggapi hal ini, Amara mengatakan bahwa hanya produk kosmetik yang dapat dibersihkan dengan makeup sanitisers yang boleh dijual di MuEx.

Selain itu, situs tersebut juga akan menyertakan video tentang cara membersihkan makeup menggunakan makeup sanitisers. “Situs ini dimoderasi secara penuh sehingga barang-barang dagangan yang punya risiko kesehatan akan dikeluarkan dari situs,” jelas Amara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya