Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menghentikan penempatan pembantu rumah tangga (PRT) di luar negeri pada tahun 2017. Langkah ini diambil demi meningkatkan harga diri dan martabat bangsa. Ke depan, Indonesia hanya akan mengirimkan tenaga kerja yang terampil ke luar negeri.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid pun membeberkan alasan Jokowi menghentikan penempatan PRT di luar negeri.
"Alasannya ingin meningkatkan harkat, martabat dan wibawa manusia Indonesia," ucap Nusron Wahid dalam perbincangan khusus dengan Vina Muliana dan Waliyadi dari Liputan6.com di Jakarta, beberapa hari silam.
Untuk tahun ini, Nusron menjelaskan, pemerintah Indonesia akan menghentikan secara total pengiriman PRT ke Timur Tengah. "Kemudian secara bertahap pada 2017, kita akan hentikan (pengiriman PRT) untuk Asia Pasifik, seperti Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura dan mungkin Makao."
Terkait rencana penghentian PRT ke luar negeri, menurut Nusron, pemerintah pun dihadapkan pada 2 isu.
"Isu yang pertama adalah apakah kalau Jokowi atau pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman PRT ke luar negeri akan berdampak pada krisis konstitusional. Yaitu mengekang hak-hak warga dalam hal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak," papar Nusron.
Isu yang kedua, lanjut Nusron, secara faktual mereka yang hanya berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD). "Di mana mereka hanya bisa mengakses jenis pekerjaan sebagai PRT."
Hanya Pekerja Terampil
Kendati demikian, pemerintah Indonesia akan berupaya meningkatkan skill atau kemampuan para pekerja yang akan dikirim ke luar negeri. Ke depan, imbuh Nusron, Indonesia hanya akan mengirim para pekerja terampil ke luar negeri.
"Mereka yang akan ke luar negeri adalah yang punya skill (kemampuan). Pekerja yang kita kirim ke luar negeri adalah yang mempunyai skill yang kuat," jelas Nusron.
Tentunya, lanjut Nusron, para pekerja terampil tersebut mempunyai endurance (daya tahan) dan daya proteksi yang kuat. Untuk mendukung hal itu, pemerintah dalam hal ini instansi terkait akan menyediakan balai-balai pelatihan.
Skill Pekerja Meningkat, Devisa Tak Berkurang
Nusron Wahid mengharapkan pula para pekerja sektor informal tersebut bisa ditingkatkan pada sektor formal, minimal bekerja di pabrik. Lantaran itulah, ia menepis anggapan devisa negara akan berkurang dengan dihentikannya pengiriman para PRT ke luar negeri.
"Saya yakin devisa tidak akan berkurang karena tenaga kerja kita makin hari makin meningkat (keahliannya) dan income-nya (penghasilan) semakin meningkat," tukas Nusron.
Soal TKI Ilegal
Adapun terkait masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal, Nusron Wahid mempunyai kiat tersendiri. "Solusinya mengamankan dan memperketat jalur-jalur imigrasi. Orang yang kita curigai, wajib kita tanya," ucap Nusron.
Hanya saja, pihak imigrasi itu melayani orang untuk pergi, bukan untuk mencegah orang pergi. "Kita sulit untuk meminta orang dilarang kalau ternyata orang itu berhak untuk berangkat," tukas Nusron Wahid.
Selengkapnya simak wawancara khusus dengan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dalam video yang terbagi dalam 2 bagian di bawah ini:
(Ans)
Kepala BNP2TKI: Demi Martabat Bangsa, RI Stop Kirim PRT
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengupas rencana pemerintah menghentikan pengiriman PRT ke luar negeri mulai tahun 2017.
diperbarui 06 Mar 2015, 23:00 WIBKepala BNP2TKI Nusron Wahid mengupas rencana pemerintah menghentikan pengiriman PRT ke luar negeri mulai tahun 2017.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pimpinan DPRD Dompu Baru Dilantik setelah 3 Bulan Kosong
Bolehkah Minta Doa ke Orang Sholeh? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya
Viral Video Mesum Oknum Perwira Polres Maros, Dilakukan Dengan 2 Wanita Berbeda
Ucapkan Selamat Natal 2024, Pj Gubernur Jakarta: Semoga Lancar dan Penuh Kebahagiaan
Masjid Menara Kudus Jejak Sejarah dan Keagungan Arsitektur Islam di Jawa
Bangkai Paus Dapat Meledak, Ini Alasannya
Kapolda Lampung Pantau Perayaan Natal, Pastikan Situasi Kondusif
25 Desember, Ikhtilaf Para Ulama tentang Hukum Muslim Mengucapkan Selamat Hari Natal
Fungsi Obat Ranitidine HCl 150 mg, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Cerita Akademisi Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Dugaan Suap KPU
Fungsi Sumsum Tulang Belakang, Peran Vital dalam Sistem Saraf Manusia
Fungsi Obat Simvastatin, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya