Polemik RAPBD DKI Jakarta

(Kiri ke kanan) dua anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, Abraham Lunggana, moderator, pengamat ekonomi kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy, dan Sekjen Fitra Yenny Sucipto, dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 07 Mar 2015, 16:00 WIB
Polemik RAPBD DKI Jakarta
(Kiri ke kanan) dua anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, Abraham Lunggana, moderator, pengamat ekonomi kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy, dan Sekjen Fitra Yenny Sucipto, dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
(Kiri ke kanan) dua anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, Abraham Lunggana, moderator, pengamat ekonomi kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy, dan Sekjen Fitra Yenny Sucipto, dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi saat menjadi pembicara dalam dikusi bertajuk 'Deadlock Ahok' di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana (kiri) saat menjadi pembicara dalam diskusi yang membahas seputar terjadinya polemik pada pembahasan RAPBD DKI 2015 di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Pengamat ekonomi kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy (kedua kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi yang membahas seputar terjadinya polemik pada pembahasan RAPBD DKI 2015 di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana (kedua kiri) saat menjadi pembicara dalam diskusi yang membahas seputar terjadinya polemik pada pembahasan RAPBD DKI 2015 di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (7/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya