Ditolak 21 Negara, Edward Snowden Kini Damba Suaka Swiss

Snowden mengaku telah meminta suaka di 21 negara, sebagian besar di Eropa Tengah dan Timur, tapi tidak ada yang menyetujuinya.

oleh Anri Syaiful diperbarui 08 Mar 2015, 03:32 WIB
Edward Snowden (Reuters)

Liputan6.com, Moskow - Buronan pembocor dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, mengaku senang bila memperoleh suaka di Swiss. Sejak kabur dari Amerika Serikat dua tahun lalu, Snowden kini tinggal di Moskow, Rusia.

"Saya senang dapat kembali ke Swiss. Saya memiliki kenangan manis dengan Kota Jenewa," ucap Snowden melalui video yang dihubungkan dalam sebuah panel diskusi di Jenewa, Swiss, seperti dikutip dari BBC, Minggu 8/3/2015).

Snowden pernah bekerja di kota tersebut dalam sebuah penugasan oleh Dinas Rahasia AS (CIA). "Saya pikir Swiss akan menjadi semacam pilihan politik yang paling masuk akal karena memiliki sejarah netralitas," jelas dia.

Menurut Snowden, ia telah meminta suaka di 21 negara, sebagian besar di Eropa Tengah dan Timur, tapi tidak ada yang menyetujuinya. Ia pun menuduh ini tidak terlepas dari 'campur tangan' politik AS.

Snowden meninggalkan AS setelah mencuri data pemerintah dan memberikan informasi rahasia kepada media pada 2013 lalu. Pernyataannya kemudian menjadi berita besar.

Di satu sisi, mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) AS ini dipuji para pegiat hak asasi. Namun di sisi berbeda, AS menuduh Snowden menghancurkan kepentingan nasional dan keamanan negara.

Apalagi, kasus pembocoran NSA oleh 'orang dalam' belum terjadi terjadi sebelumnya dalam sejarah perjalanan lembaga tersebut.

Pada Mei 2014, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan Snowden adalah buronan yang seharusnya 'bersikap ksatria' dan kembali pulang ke AS.

Menanggapi ucapan Kerry, Snowden mengatakan, AS tidak pernah menjanjikan adanya jaminan peradilan yang adil jika dia kembali ke Amerika. Adapun Snowden melarikan diri dari AS lewat Hong Kong pada Mei 2013. (Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya