Liputan6.com, Jakarta - Car Free Day, Minggu (8/3/2015) di Jakarta dihiasi sejumlah aksi terkait dugaan anggaran 'siluman' pada APBD DKI 2015 senilai Rp 12,1 triliun. Ada aksi mendukung Ahok, ada pula aksi mendukung DPRD DKI. Meski awalnya tenang, sempat terjadi sedikit keributan antara massa pendukung DPRD dengan pendukung Ahok.
Gesekan bermula saat gerakan dukungan terhadap DPRD oleh Forum Betawi Bersatu (FBB) dan Forum Pemuda Betawi dan masyarakat Tanah Abang melewati booth gerakan @temanahok di depan Bundaran HI. Pendukung DPRD ini kemudian menyerukan kata-kata makian terhadap Ahok.
"Tadi itu terakhir sempat berantem (mulut). Tapi bukan sama @temanahok. Yang diserang itu aliansi nasionalis depan Kempinski berdirinya," kata koordinator aksi @temanahok, Yoan, Jakarta.
Yoan menuturkan, rekannya dari aliansi nasionalis mengacungkan jempol arah bawah saat mendengar cacian itu. Dari massa pendukung DPRD membalasnya dengan kata-kata 'apa lu, apa lu'. Seorang penjual balon lalu berusaha menengahi kericuhan tersebut. Untungnya tak terjadi adu jotos dalam keributan ini.
"Aku bingung saja tadi. Tapi @temanahok nggak nanggepin. Kita bubar sehabis ribut-ribut itu. Polisi datang ke kita. Dia bilang 'saya liat yang di sini lebih terdidik nih, makanya kalau ada yang... Kamu yang sabar ya'. Kita sih dari @temanahok tak lakukan ricuh. Kita malah langsung bubarkan diri pas liat ada potensi gesekan," jelas Yoan.
Puluhan orang dari Forum Betawi Bersatu (FBB) dan Forum Pemuda Betawi sebelumnya melakukan aksi di kawasan Car Free Day Jakarta. Mereka mendesak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilengserkan dari posisinya.
Menurut koordinator aksi, Trianta, warga Tanah Abang dan Blok M turut menggelar aksi tolak Ahok. "Kita anti-Ahok karena Ahok tak ada etika. Tidak pantas pemimpin yang model gitu. Ini spontanitas dari masyarakat Jakarta, anak Tanah Abang dan Blok M. Termasuk Ahok perlu kita curigai," tegas dia kepada Liputan6.com di depan Bundaran HI.
Ia mengatakan selama ini gaya kepemimpinan Ahok tak beretika, dengan berbicara ceplas-ceplos tanpa menghiraukan perasaan orang yang dimakinya. Karena itu pihaknya meminta masyarakat jangan sampai dikaburkan dengan perselisihan APBD.
Di lokasi yang tak jauh dari situ, gerakan @temanahok juga menggelar aksi. Mereka menggalang petisi 'Kirim Begal APBD Ke Penjara' di depan Bunderan HI saat Car Free Day.
koordinator gerakan @temanahok, Yoan mengatakan aksi kedua ini bukan lagi ditujukan untuk mendukung Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang pertama kali mengungkap dugaan anggaran 'siluman'. Melainkan untuk mendesak lembaga hukum segera menindaklanjuti dan menyelidiki laporan Ahok.
"Yang kita petisi hari ini bukan lagi Ahok atau DPRD DKI. Tapi penegak hukum. Polda Metro, Ketua KPK dan Jaksa Agung untuk meminta kepastian hukum," kata Yoan. (Ali/Mut)
Massa Anti-Ahok Provokasi @temanahok di Car Free Day Jakarta
Meski awalnya tenang, sempat terjadi sedikit keributan antara massa pendukung DPRD dengan pendukung Ahok.
diperbarui 08 Mar 2015, 12:17 WIBPendukung Ahok dan pendukung anti-Ahok. (Liputan6.com/Andi Muttya Keteng)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cristiano Ronaldo Blak-blakan Ungkap 2 Pesepak Bola Favoritnya, Termasuk Mantan Bintang AC Milan
Ada Car Free Night di Jakarta saat Malam Tahun Baru, Ini 3 Lokasinya
Presiden Jerman Bubarkan Parlemen dan Bakal Gelar Pemilu Dini 23 Februari 2025, Ada Apa?
Xiaomi Mix Flip 2 Siap Meluncur Lebih Cepat di 2025, Hadirkan Update Besar-Besaran
BKN Umumkan Kelulusan PPPK 2024 Periode I, Ini Cara Ceknya!
Menilik Potensi Penggunaan NFT untuk Sektor Bisnis
Sinopsis dan Daftar Pemain Film Lagu Cinta untuk Mama, Tayang 29 Januari 2025
VIDEO: Jumlah Pemudik Natal dan Perjalanan Nataru Lampaui Angka Prapandemi
15 Makanan Khas Papua Pegunungan, Warisan Kuliner dari Timur Indonesia
MIND ID dan Inalum Berencana IPO, Kementerian BUMN Kaji Untung Ruginya
Ragam Hoaks yang Dikaitkan dengan Ancol, Simak Daftarnya
Myles Kennedy 5 Kali Kolaborasi Bareng Slash Guns N' Roses, Optimis Album Barunya akan Lebih Keren