Setahun Misteri MH370

Kendati sudah ditempuh berbagai upaya, pencarian pesawat MH370 belum juga membuahkan hasil. Keberadaannya hingga kini masih misteri.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 09 Mar 2015, 00:03 WIB
Ilustrasi MH370 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - "Mana ayahku, aku ingin bertemu?" teriak seorang anak usia 4 tahun yang bertanya kepada sang ibu, Danica Weeks soal bapaknya, Paul Weeks yang hilang bersama pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 beserta 238 penumpang lain.

"Setiap kali anakku berteriak menanyakan hal itu, aku harus jawab apa?" ujar Danica Weeks, seperti dimuat Liputan6.com dari SBS, Minggu 8 Februari 2015. "Aku cuma bisa bilang, 'Maaf anakku, aku tak bisa membawa ayahmu ke sini.'"

Derita Danica juga dirasakan oleh keluarga korban MH370 lainnya, Cheng Liping. Hampir setiap hari, tak ada hal lain yang dipikirkan kecuali suaminya Ju Kun. Sang suami hingga kini tak diketahui keberadaannya, bersama pesawat yang ditumpangi: Malaysia Airlines MH370.

Cheng masih mengingat kata-kata terakhir yang diucap Ju Kun untuknya melalui saluran video call. Percakapan melalui teknologi internet itu terjadi sekitar 1 jam sebelum pesawat lepas landas pada Sabtu 8 Maret dini hari, pukul 00.41.

"Jika kamu merasa takut saat tidur sendirian tanpa aku, biarkan lampu tetap menyala," ujar Cheng menirukan ucapan Ju Kun, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Minggu 8 Maret 2015.

Selain itu, diungkapkan Cheng, Ju Kun juga sempat meminta untuk menunggunya pulang. Ju Kun berangkat dari Malaysia, dan Cheng menanti di China.

"Aku diminta sabar dan menunggunya kembali setelah 4 hari tak bertemu, tapi kini sudah 1 tahun aku masih menunggu kabarnya," imbuh Cheng.

Selama menanti sang suami, Cheng mengaku sangat tersiksa dan menderita. Makan tak nafsu. Tidur pun segan. Juga tak punya hasrat untuk beraktivitas keluar rumah.

"Aku merasa takut tiap malam tiba. Aku merasa seperti roller coaster. Rasanya seperti hidup di neraka. Seluruh pikiranku teralihkan ke pesawat itu," tandas Cheng.

Diselimuti Misteri

Tepat setahun lalu, 8 Maret 2014, burung besi jenis Boeing 737-200ER yang dioperasikan maskapai pelat merah itu hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok pada Sabtu 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat. Pukul 01.21 kapal terbang itu dinyatakan menghilang.

Hingga kini tak ada satu pun jejak puing atau serpihan pesawat yang bisa memberi 'terang dalam gelap' misteri itu. Beragam teori konspirasi pun menyeruak, bahkan di luar nalar akal sehat.

Setidaknya ada 2 alasan mengapa pesawat itu belum juga ditemukan. Pertama, seperti dikutip USA Today, pesawat sulit itu terlacak. Hal ini lantaran sistem komunikasi MH370 dimatikan setelah pesawat itu diketahui putar balik.

Kedua kedalaman lautan. Meski tujuan akhir MH370 tak diketahui secara pasti, pemerintah Malaysia dan Australia meyakini Boeing 737-200ER itu terbang ke Samudera Hindia bagian selatan. Lautan Hindia dikenal dalam, sehingga sulit untuk menemukan benda yang tercebur di kawasan tersebut.

Malaysia sebagai pemilik maskapai itu pun memperingati tragedi MH370. Sejumlah keluarga dari 239 penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines hadir. Mereka mengikuti serangkaian acara peringatan setahun tragedi MH370 di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur.

Namun begitu, acara ini tak dianggap sebagai peringatan oleh para kerabat penumpang dan awak tersebut. Sebab banyak di antara mereka percaya bahwa orang yang mereka cintai masih hidup.

Baterai Expired

Otoritas Malaysia merilis laporan lengkap atas penyelidikan hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Ada sejumlah hal yang diungkap dalam laporan itu, terutama soal kondisi black box atau kotak hitam dan sang kapten pilot Zaharie Ahmad Shah.

Dalam laporan yang dirilis Minggu 8 Maret 2015, dilaporkan bahwa masa berlaku baterai komponen Underwater Locator Beacon (ULB) -- yang berfungsi memberikan sinyal ping bagi instrumen pencari bernama hidrophone -- sudah expired atau kedaluwarsa lebih dari setahun sebelum pesawat menghilang pada 8 Maret 2014.

Namun demikian, sekalipun dikatakan expired, baterai itu masih bisa berfungsi. Hanya saja, daya baterai setelah dinyatakan menghilang kemungkinan tak selama baterai normal yang biasanya bisa bertahan hingga 30 hari.

Implikasi dari kondisi ini, tim pencari tak lagi bisa menggunakan hidropone pendeteksi sinyal ping black box, sebab daya tahan baterainya sudah habis, mengingat pesawat sudah menghilang selama setahun.

Black box atau biasa disebut kotak hitam menjadi alat penting untuk mengungkap penyebab dan kronologi kecelakaan atau hilangnya pesawat.

Ungkap Misteri

Meski diselimuti misteri, pencarian MH370 terus diupayakan. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan bahwa negaranya akan tetap berkomitmen menemukan MH370. Meski hal itu sangat sulit dilakukan.

"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan rasa duka keluarga dari penumpang yang ada di pesawat tersebut. Kurangnya jawaban dan bukti --seperti rongsokan pesawat-- membuat semua ini lebih sulit untuk dilalui," ujar dia seperti dikutip BBC, Minggu 8 Maret 2015.

Razak mengatakan tim pencari telah mengikuti sedikit bukti yang ada, tetapi tetap berharap pesawat akan ditemukan. Pencarian internasional difokuskan pada area Samudera Hindia selatan, sekitar 1.600 kilometer di lepas pantai Australia Barat.

Dukungan pencarian MH370 ditunjukkan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott. Dia berjanji akan memecahkan misteri hilangnya kapal terbang nahas tersebut.

"Kita akan lakukan terbaik untuk memecahkan misteri dan memberikan jawaban." ujar Abbott di Gedung Parlemen Canberra, seperti diwartakan BBC, 5 Maret 2015.

Bahkan nada optimisme dilontarkan Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai. Dengan bantuan para ahli, ia yakin bisa menemukan pesawat nahas itu pada Mei 2015 mendatang.

"Ya, pesawat mungkin ditemukan pada Mei. Ini yang para ahli katakan ke kita," ujar Liow Tiong Lai, dalam wawancara dengan CNN, dan dimuat Today Online, 7 Maret 2015. "Kami yakin, kami harap bisa menyelesaikan pencarian ini pada Mei dan kita menemukan pesawat tersebut. Kami menemukan pesawat, kami bisa menemukannya." (Ali/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya