Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menganggap ide pembiayaan partai politik (parpol) lewat uang negara sebesar Rp 1 triliun per tahun oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sebagai terobosan bagus. Mekanisme pengelolaan uang negara yang ketat dari pemerintah akan mencegah adanya penyelewengan dana partai yang selama ini kerap terjadi.
"Bagi saya itu baik karena akan memecahkan mata rantai bagaimana biaya parpol selama ini. Terobosan yang bagus untuk menyelesaikan polemik biaya parpol," kata Misbakhun saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/3/2015).
Namun demikian, politisi Partai Golkar itu meminta agar Tjahjo membeberkan mekanisme dan dasar hukum yang kuat tentang idenya tersebut, jika ingin mendapat respons positif dari para legislator di Senayan.
"Menurut saya, asal itu memadai dari sisi aturan dan dasar hukumnya, maka itu adalah ide dan terobosan untuk mencari jalan keluar. Pasti DPR akan berkomunikasi sebagai cara dan mekanisme, apa yang dilakukan," tegas dia.
Jika nantinya terealisasi, Misbakhun meminta pemerintah menekankan pada sisi transparansi dan proses audit dari penggunaan dana tersebut oleh parpol.
"Menuntut partai melakukan transparansi, kalau ada pelanggaran ada sanksinya, jelas. Kalau mau diskusi arahnya ke sana. Sesuai standar penggunaan uang negara," ujar Misbakhun.
Jangan Diskriminatif
Anggota Komisi IV DPR RI Edi Prabowo mengatakan, dirinya belum mengetahui wacana pembiayaan parpol oleh negara. Akan tetapi, Edi berharap, bila nantinya terbentuk regulasi untuk merealisasikan hal tersebut maka semua parpol harus mendapatkan dana pembiayaan oleh negara itu.
"Saya mau pelajari dulu. Selama itu baik, kita setuju-setuju saja. Kalau pukul rata, sejauh mana partai itu dikasih, berapa partai yang kita itung. Ada 100 pertai lebih lho di Indonesia ini. Pemilu memang ada 12 parpol, (tapi) kalau hanya partai di yang masuk Senayan saja, itu diskriminasi. Saya harus lihat dulu," kata Edi.
Politisi Partai Gerindra itu menuturkan, pihaknya akan mendukung penuh jika tujuannya untuk menghindari money politik yang lumrah terjadi dalam setiap gelaran pemilu. Namun demikian, dia menegaskan, tetap harus dilandasi payung hukum yang jelas terlebih dulu terkait wacana tersebut.
Karena, lanjut dia, selama ini parpol yang lolos pemilu atau lolos ke Senayan, mendapat sumbangan dari pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).
"Kalau dalam rangka menghindari money politik, mengefisiensi biaya demokrasi, saya pikir sah-sah saja. Tentunya ada aturan yang jelas. Rp 1 triliun itu hitungannya bagaimana, apakah itu samaratakan semua parpol atau itu proporsional. Nah parpol yang memperoleh suara, sebenarnya sudah ada biayanya lewat Bakesbangpol, pembinaan ya. Per suara yang diperoleh, itu lah yang dihitung. Artinya proporsional," tandas Edi Prabowo. (Mut)
Anggota DPR: Perlu Aturan Jelas Terkait Dana Rp 1 T untuk Parpol
Mekanisme pengelolaan uang negara yang ketat dari pemerintah akan mencegah adanya penyelewengan dana partai yang selama ini kerap terjadi.
diperbarui 09 Mar 2015, 15:12 WIBGedung DPR
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bunuh 35 Orang dari Insiden Menabrak Kerumunan, Pria di China Divonis Hukuman Mati
PDIP: Tidak Usah Berspekulasi Terlalu Jauh KPK akan Panggil Ibu Megawati
4 Zodiak Beruntung Ini Akan Memiliki Tahun Terbaik di 2025
One UI 7 Versi Beta Hanya Hadir di Galaxy S24, Samsung Galaxy S23 Tak Kebagian
Top 3: Harga Emas Naik 28%
Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada
Prediksi Liga Inggris Leicester City vs Manchester City: Kapan Bangkit The Citizens?
Ananta Rispo Bongkar Utang Fico Fachriza Setelah Nikita Willy Merasa Ditipu: Ke Sini-sini Makin Parah
6 Potret Anak Artis Rayakan Ulang Tahun di Penghujung 2024, Dapat Kejutan Istimewa
16 Tempat Wisata Jogja Hidden Gem yang Wajib Dikunjungi, Destinasi yang Tak Kalah Seru
PergiKuliner Festival: Taste of Holiday Mampir di Bandung, Ada Makanan Halal dan Non-halal di Paskal Hyper Square
Momen Libur Nataru, Penyeberangan Merak-Bakauheni Dipastikan Berjalan Lancar