JK Apresiasi Kegiatan Perayaan Nyepi Tak Terpusat Lagi

Biasanya perayaan puncak Nyepi, Dharma Santi, dipusatkan di Bali, tapi tahun ini akan diberlakukan di daerah-daerah.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Mar 2015, 04:08 WIB
Suasana di Denpasar sendiri bagai kota mati sejak pagi hari, setiap umat hindu melaksanakan Tapa Brata.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia, SN Suwisma, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK di Kantor Wapres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat. Ia mengatakan, kedatangannya untuk melaporkan rencana pelaksanaan perayaan Tahun Baru Nyepi yang jatuh pada 22 Maret mendatang.

"Kedatangan kami membawa serta kepanitiaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937. Kali ini kita akan melakukan beberapa kegiatan misalnya bakti sosial dan kegiatan yang bertemakan menjaga lingkungan," ujar Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia SN Suwisma, Senin (9/3/2015).

Ia juga melaporkan kepada JK, perayaan Nyepi tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya perayaan puncak Nyepi, Dharma Santi, dipusatkan di Bali, namun tahun ini akan diberlakukan di seluruh daerah.

"Tanggal 22 atau tanggal 1 Saka kegiatan halal bihalal, ramah tamah atau biasa disebut Darma Santi didesentralisasi atau dilakukan di setiap provinsi. Diharapkan silaturahmi diadakan di masing-masing daerah. Untuk tahun ini tidak ada yang terpusat," ujar Suwisma.

Ia menjelaskan, dua hari sebelum puncak Nyepi yang akan digelar pada 20-21 Maret 2015, akan dilakukan rangkaian acara Taur Kesanga dan Dharma Santi. Menurut dia, Taur Kesanga secara nasional, akan dilakukan di Candi Prambanan. Di acara tersebut, Suwisma berharap, Presiden Joko Widodo ataupun Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menghadiri acara tersebut.

"Pak Wakil Presiden sangat apresiasi terhadap kegiatan umat Hindu ini. Kegiatan tahunan selalu dilakukan, beliau juga berjanji akan membantu menyampaikan kepada presiden agar presiden dapat hadir pada tanggal 20 Maret," ujar Suwisma.

Ia mengatakan, dalam kegiatan Dharma Santi yang digelar pada 21 Maret 2015 akan dilaksanakan catur atau penyepian. Saat itu, masyarakat Hindu, khususnya di Bali, tidak boleh melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

"Hari rayanya (Nyepi) adalah 21 Maret 2015 kegiatan seperti biasa. Di Bali maka tidak boleh melakukan perjalanan jauh, tidak boleh bekerja keras, tidak boleh bersenang dan melakukan puasa, itu dilakukan 21 Maret 2015. Baru besoknya 22 Maret tahun saka. Itu kegiatan yang biasa dilakukan," pungkas SN Suwisma. (Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya