Liputan6.com, Bekasi - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menginstruksikan kepada jajarannya bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api. Salah satunya, tembak di tempat apabila membahayakan anggota polisi.
Unggung mengatakan, akhir-akhir ini di wilayah hukum Polda Metro Jaya, aksi kawanan perampok dan begal bersenjata api sudah sangat meresahkan warga. Pelaku tak segan-segan akan melukai korbannya apabila melawan.
"Kami menginstruksikan kepada jajarannya untuk bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan, bahkan tembak di tempat apabila membahayakan anggota," ujar Irjen Pol Unggung Cahyono pada di Mapolsek Cikarang Utara, Bekasi, Selasa (10/3/2015).
2 Perampok tewas dalam baku tembak dengan tim Jatanras Polres Bekasi Senin 9 Maret sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut Unggung Cahyono, senjata api (senpi) yang digunakan 2 perampok itu merupakan senjata api pabrikan jenis FN. Sementara itu, satu senjata lainnya jenis revolver merupakan senjata api rakitan.
Unggung mengatakan, pelaku sudah 6 kali melakukan aksi kejahatan di wilayah hukum Polsek Cikarang Utara, Bekasi. Kedua pelaku yang tewas tersebut merupakan komplotan yang menggasak uang tunai milik juragan beras sebesar Rp 150 juta, pada 19 Februari 2015.
Kapolresta Kabupaten Bekasi Kombes Pol Isnaeni Ujiarto mengatakan, senjata api FN yang digunakan pelaku belum diketahui asal-usulnya. "Kita masih melakukan penyelidikan terhadap senjata api FN ini," ungkap Isnaeni.
Dia mengatakan, identitas pelaku yang menggunakan senjata api FN diketahui sebagai karyawan swasta. Kedua pelaku yang ditembak mati adalah KR (40) dan TR (50).
Kompolotan lainnya juga telah ditangkap. Dengan demikian total 5 orang. 2 lainnya yang merupakan karyawan juragan beras berinisial U (36) dan N (27). Satu pelaku lainnya, berinisial I (35) masih dibawa oleh anggota untuk melakukan pengembangan lebih lanjut.
Sementara itu, anggota Reskrim Polsek Cikarang Utara yang tertembak peluru pelaku bernama Bripka AW. Beruntung, dia mengenakan jaket antipeluru sehingga peluru dari senjata api FN tidak menembus tubuhnya.
Sedangkan, Haji Aris, juragan beras yang dirampok Rp 150 juta membenarkan 2 dari lima pelaku perampokan adalah karyawannya. "Saat itu, pelaku beraksi dua orang. Tiga kali meletuskan tembakan, tapi tidak mengenai tubuh saya," ujar Aris.
Dia mengikhlaskan uang Rp 150 juta yang telah digasak perampok beberapa waktu lalu. "Saya sudah mengikhkaskan uangnya, yang penting pelaku tidak mengulang perbuatannya lagi," kata Aris. (Mvi)
Advertisement