Saran Ganjar Pranowo Terkait Kisruh Ahok Vs DPRD DKI

Menurut politisi PDIP itu, sebagai eksekutif Ahok juga harus mampu berkomunikasi secara baik dengan Dewan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Mar 2015, 15:50 WIB
Ganjar Pranowo (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Perseturan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan DPRD DKI terkait APBD DKI 2015 hingga saat ini belum berakhir. ‎Hal tersebut menjadi perhatian sejumlah pihak, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pria yang kenal cukup dekat dengan Ahok itu berharap, Gubernur DKI maupun dewan dapat duduk bersama mengatasi masalah perbedaan tersebut.

"‎Saya kira duduk saja, fasilitasi Kemdagri kemarinn gagal, saya kira yang kedua kali mestinya dilaksanakan. ‎Kalau itu nggak, pakai saja APBD tahun lalu, kan selesai," ujar Ganjar usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2015).

Ganjar menilai, situasi politik yang terjadi di Ibukota Jakarta membuat banyak kerugian yang dirasakan rakyat. Di satu sisi, kata dia, tujuan Ahok mempertahankan APBD yang diyakini olehnya baik. Namun di sisi lain, rakyat sangat dirugikan dengan adanya perseteruan tersebut lantaran program pembangunan yang telah dicanangkan menjadi terhambat.

"Kalau seperti itu situasinya tegang, pasti akan ada perlawanan dari sana. Kalau perlawanaan, nanti yang rugi ini kan rakyat. Ini kan perkelahian elite namanya. Rugi semua, perkelahian elite, rakyat nggak dapat apa-apa. Satu marah-marah ke Dewan, satu marah-marah ke gubernur. Udah nggak selesai nanti," ucap Ganjar.

Menurut politisi PDIP itu, sebagai eksekutif Ahok juga harus mampu berkomunikasi secara baik dengan Dewan. Ia juga menyarankan Ahok dan DPRD membuat kesepakatan dengan merinci kembali nama mata anggaran yang tidak sesuai kebutuhan masyarakat. Bila dirasakan ada yang janggal, maka pihak dewan dan Pemprov DKI harus sepakat untuk dihilangkan.

"Mesti diberikan kanal, mana-mana saja aspirasi usulan konstituen, suka atau tidak, mau tidak mau verifikasi aja. Kami pengalaman di Jawa Tengah kita kumpulkan, kita verifikasi betul ke lapangan, yang tidak kita omongkan. 'Ini nggak sesuai, sorry kita coret'. Kamu ganti lagi. Jadi itu betul-betul aspirasi," tandas Ganjar Pranowo. (Riz/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya