Tangkap Pencuri Ikan, Menteri Susi Diserang Negara Tetangga

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku mendapat serangan bertubi-tubi dari negara tetangga. Apa penyebabnya?

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Mar 2015, 19:02 WIB
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Infanteri Bernardus Robert menjelaskan, 2 kapal itu ditangkap di perairan Maluku pada 7 Desember 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku mendapat serangan bertubi-tubi dari negara tetangga, karena menegakkan hukum untuk kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

Susi mengatakan, menjaga kedaulatan laut dengan penegakan hukum yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk kapal asing yang mencuri ikan di perairan laut Indonesi telah memukul negara tetangga.

"Bagi negara tetangga kita yang selama ini mengeksploitasi laut kita, kebijakan ini sangat memukul bidang perikanan mereka," kata Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Menurut Susi, saat menerapkan penegakan hukum tersebut, dirinya mendapat tekanan dari negara tetangga dalam berbagai bentuk.

"Ini disikapi manuver dan cara, saya ingatkan sebagai pemilik laut, Indonesia itu punya dua per tiga laut, tekanan datang bertubi, dengan surat, kurir, kita tidak akan mudah untuk menegakkan satu poin," tuturnya.

Susi mengungkapkan, pemberantasan kapal asing pencuri ikan menjadi prioritasnya. Pasalnya, hal tersebut membuat Indonesia mengalami kerugian besar.

" Ilegal fishing nomor pertama priortas kerja kita, stop semua kegiatan kapal ikan dari semua negara baik pure ilegal telah membuat Indonesia rugi miliaran dolar Amerika Serikat (AS)," tuturnya.

Ia menambahkan, kebijakan tersebut telah terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor kelautan Indonesia telah menyumbang deflasi pada akhir Desember 2014. (Pew/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya