Gabung Madrid, 6 Pemain Bintang Ini Gagal Total

6 pemain ini hanya segelintir dari bintang-bintang lapangan hijau yang sulit bertahan di Real Madrid.

oleh Defri Saefullah diperbarui 11 Mar 2015, 20:40 WIB
Real Madrid (REUTERS/Juan Medina)

Liputan6.com, Madrid: Real Madrid adalah klub impian bagi semua pesepak bola. Kemilau klub pimpinan Presiden Florentino Perez ini begitu memukau sehingga tawaran yang diberikan "Los Blancos" sulit untuk ditolak pemain berbakat di seluruh dunia.

Maklum, selain terkenal sebagai tim kaya, Madrid juga bergelimang prestasi baik domestik maupun di Eropa. Hanya saja, bermain di grup besar tentu harus siap dengan tekanan yang besar. Seperti yang dialami pemain Madrid musim ini, pemain harus rela dicemooh jika gagal meraih kemenangan.

Jika mampu bermain bagus, maka karier pemain yang bergabung Madrid itu akan panjang. Namun banyak pula bintang yang pamornya langsung jatuh setelah gabung Madrid. Siapa saja mereka? Berikut Liputan6.com coba merangkumnya di 6 halaman berikutnya:


1

Selebrasi Jonathan Woodgate setelah mencetak gol ke gawang Rosenborg dalam babak penyisihan grup Liga Champions, di Santiago Bernabeu, 19 Oktober 2005. AFP Photo / Marcello RUBIO

1. Jonathan Woodgate

Jonathan Woodgate mulai memukau dunia berkat penampilannya di lini pertahanan klub Liga Inggris, Leeds United pada 1998 sampai 2003. Ini pula yang membuat Madrid kepincut dengan bek kelahiran Inggris ini.

Sayang, bukan prestasi yang didapatkan Woodgate saat gabung Madrid di Agustus 2004. Dia malah absen di musim pertamanya dengan Madrid. Dia baru melakoni debut pada 22 September 2005. Cedera membuat dia tak bisa tampil maksimal dengan "Los Blancos".

Buruknya lagi, Woodgate mencetak gol bunuh diri di debutnya itu meski Madrid menang. Akhirnya, Madrid pun meminjamkannya ke Middlesbrough hingga jadi pemain permanen.


2

Walter Samuel (AFP/Olivier Morin)

2. Walter Samuel

Walter Samuel diboyong Madrid pada 2004 lalu dari AS Roma dengan transfer 25 juta euro. Kala itu, bek asal Argentina ini memang terkenal tangguh dan turut berperan kala AS Roma gamit juara seri A.

Sayang, Samuel tak mampu berkembang dan akhirnya dilepas ke Inter Milan semusim kemudian. Uniknya, Samuel kembali mendapatkan tajinya usai gabung Inter. Bersama Lucio, dia menjadi duet bek tengah paling solid.

Dia bahkan turut membantu Inter Milan meraih treble pada 2009 saat masih dilatih Jose Mourinho. Jadi, siapa yang buruk?


3

AC Milan's Brazilian player Emerson trains at Al-Nasr club's ground in Dubai on December 31, 2008. AFP PHOTO/MARWAN NAAMANI

3. Emerson

Satu lagi pemain yang kehilangan taji saat bergabung dengan Real Madrid. Dia adalah Emerson yang diboyong Madrid dengan transfer 16 juta euro dari Juventus.

Emerson mengikuti jejak Fabio Capello yang hijrah ke Madrid saat itu. Selama di AS Roma dan Juventus dibawah asuhan Capello, Emerson selalu menjadi pemain inti.

Entah kenapa, Emerson malah tak bisa menghidupkan lini tengah Madrid di musim 2006/07. Emerson baru bersinar di akhir musim kala Madrid berhasil merengkuh gelar La Liga. Namun Capello dipecat Madrid dan Emerson pun dilepas ke Milan dengan harga murah.


4

Danish Real Madrid soccer player Thomas Gravesen presents 18 May, 2006 the Danish version of the official DVD-film about Real Madrid - "Real - En Lidenskab"(A Passion) at a press conference in Copenhagen. AFP PHOTO Jens Noergaard Larsen/Scanpix

4. Thomas Gravesen

Thomas Gravesen adalah salah satu pilar kala membela Everton sejak 2000 sampai 2005. Gelandang bertenaga kuda ini turut mengantarkan Everton tembus 4 besar di musim 2004/05.

Tak pelak, Madrid pun tertarik untuk memboyongnya di 2005. Bersama Madrid, Gravesen bermain sebagai gelandang bertahan sebuah tugas yang kurang disukainya.

Gravesen ternyata gagal bersinar di Madrid. Bahkan, karena sifat emosionalnya, kerap bertengkar dengan rekan sendiri. Dia salah satunya bersitegang dengan Robinho kala itu. Madrid pun akhirnya lepas Gravesen ke Celtic di akhir musim 2006/07.


5

6 pemain ini hanya segelintir dari bintang-bintang lapangan hijau yang sulit bertahan di Real Madrid.

5. Antonio Cassano

Antonio Cassano adalah salah satu wonderkid paling tenar di Italia saat itu. Berkembang dari klub kecil Bari, bakat Cassano mulai tampak saat bergabung dengan AS Roma.

Namun bakat istimewanya kerap tercoreng oleh ulah kontroversialnya. Sifat buruk itu dibawanya pula saat gabung Madrid yang dilatih Antonio Cassano. Dia pernah terlibat bentrok dengan pelatih Fabio Capello.

Alhasil, Cassano hanya bertahan satu setengah musim di Madrid dan dilepas ke Sampdoria.


6

Real Madrid's Dutch defender Royston Ricky Drenthe reacts after being tackled by Getafe's Spanish midfielder Miguel Pallardo during their Liga football match at Coliseum Alfonso Perez in Getafe, 30 September 2007. AFP PHOTO/ PIERRE-PHILIPPE MARC

6. Royston Drenthe

Real Madrid tertarik memboyong Royston Drenthe setelah penampilan gemilangnya bersama Feyenoord. Dia pun diboyong dengan transfer 13 juta euro saat itu.

Kehadirannya di Madrid seakan terlalu cepat karena dia ternyata tak mampu menjalankan peran sebagai winger. Dia pun kerap mendapatkan cemoohan dari suporter sehingga dipinjamkan ke Hercules di musim 2009/10.

5 musim bersama Madrid, Drenthe lebih banyak dipinjamkan ke klub lain. Dia pun kini main di klub asal Turki, Keyceri.


Baca juga:

"Chelsea Makin Kuat, Tapi PSG Sudah Belajar"

Fabregas: Jangan Takut, Chelsea Bakal Hajar PSG!

Pencak Sunda, Asal Mula Pencak Silat

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya