Liputan6.com, Jakarta Di bawah tangan dingin desainer senior kenamaan asal Jerman, Karl Lagerfeld, rumah mode Chanel selalu memukau pecinta fesyen bukan hanya dengan rancangan-rancangan busana yang dibuatnya tapi juga dengan cara label itu menampilkan koleksi busana tersebut dalam fashion show yang spektakuler.
Jika tahun lalu, Lagerfeld menyulap Grand Palais menjadi supermarket untuk koleksi Autumn-Winter 2014, maka di Paris Fashion Week Autumn-Winter 2015 ia menyihir tempat itu menjadi sebuah parisian cafe. Para model, yang di antaranya adalah Cara Delevingne dan Kendall Jenner, di show ini berjalan dan juga menikmati sarapan di kafe bernama Brasserie Gabrielle – rujukan pada pendiri label Chanel, Gabrielle Bonheur Chanel.
Advertisement
Pagelaran busana Chanel berlangsung di hari ke-7 Paris Fashion Week, Selasa 10 Maret 2015. Kafe, sebagaimana ditampilkan dalam show Chanel kali ini, merupakan bagian dari identitas budaya Prancis. Bukan hanya tentang elegansi masyarakat Paris dalam berbusana dan menikmati suasana kafe, kafe di Paris juga merupakan kancah masyarakat di sana untuk mengeksekusi kebebasan berpikir dengan berwacana dan berdiskusi.
Kafe sebagai ruang termanifestasinya kebebasan berpikir menjadi simbol yang diangkat oleh Lagerfeld dalam mengingat peristiwa penembakan Charlie Hebdo pada tahun 2014, dimana kantor tabloid Prancis yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad diserang secara brutal oleh tembakan. "Ini adalah visi ideal tentang Paris saat ini yang saya ingin suarakan lebih keras, to pour water on `French Bashing`,” ucap Lagerfeld di akhir fashion show seperti dilansir dari BusinessInsider.com pada Rabu (11/3/2015).
Paris Fashion Week Autumn-Winter 2015 berlangsung sejak 4 Maret 2015 dan berakhir pada 11 Maret 2015. Di hari terakhir dari maraton The Big Four Fashion Week ini, beberapa label yang akan menampilkan koleksinya adalah Louis Vuitton dan Miu Miu.