Anggota DPRD DKI Ungkap Pihak yang Ajarinya Bicara Kasar

Politisi Gerindra mempertanyakan letak kesalahannya karena mengeluarkan kata-kata umpatan.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 11 Mar 2015, 21:11 WIB
Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman mengakui menyerukan kata makian kasar kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, saat mediasi di Kemendagri beberapa waktu lalu. Pernyataannya ini justru menjadi bumerang, hingga ia dilaporkan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan ke Polda Metro Jaya.

Namun, Politisi Gerindra mempertanyakan letak kesalahannya karena mengeluarkan kata-kata umpatan. Padahal menurut dia, dirinya hanya terinspirasi oleh Basuki alias Ahok sendiri yang selama ini sering berkata kasar.

"Apakah pak gubernur juga tidak berbicara seperti itu? Kenapa tidak diadukan sama mereka (LBH Pendidikan)? Saya bilang, saya diajari Pak Gubernur ini omongan bajingan seperti itu. Saya belajar melihat sikap Pak Gubernur. Anak-anak saya juga ngomongnya begitu karena dengar Ahok," kata dia di Gedung DPRD DKI, Rabu (11/3/2015).

Prabowo yang merupakan mantan PNS DKI ini mengatakan emosinya meluap saat melihat sikap Ahok yang membentak anak buahnya di depan banyak orang. Karena saat itu suasanya sedang rapat mediasi, ia menganggap dirinya memang punya hak berbicara.

Dia merasa temannya sesama PNS DKI seperti dihina dengan ditunjuk-tunjuk dan dibentak. Ia pun tak bisa menahan emosi. Saat masih menjadi pejabat Eselon II di Pemprov DKI saja, dirinya bahkan sempat berseteru dengan atasannya sendiri kala itu mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo (Foke) karena tak sepaham.

"Makanya timbul jiwa korps saya. Ini kan nggak bener, anak buah diintimidasi seperti itu di depan orang banyak. Kalimat yang saya lakukan hanya dua kalimat saja, goblok dan bangsat," tutur dia.

Meski merasa tidak bersalah, Prabowo mengaku siap memenuhi panggilan pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Namun, menurut dia seharusnya jika keberatan dengan pernyataannya, LBH Pendidikan lebih dulu melapor ke Badan Kehormatan (BK) DPRD. Baru di situlah dievaluasi apakah dirinya bersalah atau tidak.

"Nanti saya jelaskan ke ketua BK. Saya akan hadapi apapun bentuk tuntutannya. Itu konsekuensi saya. Ini emosional sesaat. Saya sudah lapor kepada partai, kan ketua DPD sudah dijawab, itu emosional. Saya kemarin ke Ketua BK, kalau saya salah saya ditegur atau saya dikasih sanksi apapun saya terima," ucap Prabowo. (Alv/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya