Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD RI Irman Gusman berharap peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilisator harga berjalan kembali. Untuk itu, pemerintah harus mengembalikan fungsi Bulog sebagai penyeimbang harga khususnya beras.
"Kembalikan fungsi bulog sebagai buffer stock, penyedia cadangan beras sekaligus penyeimbang dan stabilisator harga," ucap Irman, Kamis (12/3/2015).
Menurut Irman, harga beras sampai Rp 13.000/kg tidak harus terjadi apabila pemerintah sudah menyiapkan antisipasi intervensi pasar. Maka, Bulog seharusnya bukan sebagai perum yang harus mencari keuntungan semata.
"Apabila barang langka di pasaran, maka Bulog harus menyalurkannya supaya masyarakat mudah mendapatkan, bukan malah ikut jualan," sindir dia.
Penguatan peran Bulog sebagai badan stabilitas harga kebutuhan pokok, sambung Irman, dipercaya dapat melawan aksi spekulan dan mafia. Jika beras kosong dan dipasok kembali oleh Bulog, maka harga akan terkendali. Dengan demikian akan mengurangi permainan harga oleh spekulan karena stok beras di pasaran mencukupi.
"Untuk mengembalikan fungsi utama itu, kami berencana menghadap presiden. Presiden diharapkan mengeluarkan keputusan yang membuat posisi Bulog kuat," kata senator asal Sumatera Barat itu.
Ia juga menilai saat ini kelembagaan Bulog dibawah Kementrian BUMN, tapi dalam konteks menjaga stabilitas harga mestinya dibawah koordinasi Kementrian Perdagangan. "Banyak implikasi negatif akibat kenaikan harga beras di pasaran, termasuk mempengaruhi angka inflasi cukup tinggi," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Irman turut memeriksa kualitas raskin dan mencicipi beras mentah. Dia mengakui manajemen stok beras di Bulog wilayah Bandung Raya cukup tertata baik dan sudah meraih standar ISO. Bahkan, beberapa daerah sudah membebaskan biaya raskin bagi warga kurang mampu.
"Pada April mendatang harga beras akan kembali normal, bahkan diharapkan dapat turun lagi supaya beras yang jadi salah satu komponen keuangan dapat menekan inflasi," pungkas dia. (Silvanus/Nrm)
DPD Minta Peran Bulog Diperkuat Kembali
Bulog seharusnya bukan sebagai perum yang harus mencari keuntungan semata.
diperbarui 12 Mar 2015, 16:24 WIBPresiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog, Jakarta, Rabu (25/2/2015). Presiden Jokowi memerintahkan Bulog menggelontorkan semua stok beras di gudang Bulog agar harga beras di pasaran normal kembali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Begini Jawaban Cagub Pramono Saat Diminta Berantas PKL di Pasar Serdang Kemayoran
Wamendagri Bima Arya dan Ribka Haluk Tegaskan Kesiapan Sukseskan Program Kerja Kemendagri
VIDEO: Diduga Tabrak Lari, Mobil Dikejar oleh Pemotor di Balikpapan
Lorenzo Valentino Ungkap Luka Mendalam Kisah Cinta Tak Sehat Lewat Single Terbaru
Prabowo Terima Kunjungan Utusan Khusus UEA dan UEA di Istana Merdeka
Prabowo Mau Swasembada Pangan, Singkong Bisa Dilirik Jadi Komoditas Strategis Nasional
Perjalanan Ria Jadi Penyanyi Pop Pendatang Baru, Cerita Sempat Dikucilkan di Masa Sekolah
Kista Adalah Apa? Ini Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya
Kapal Pembangkit Listrik Pasok Energi Hijau ke PSN Smelter Merah Putih
Pencopotan Penghulu Buat Kisruh, Kapolres Temui Plt Bupati Rokan Hilir Cari Solusi Penyejuk
Cara Mengatasi Tekanan Darah Tinggi Secara Alami, Cocok untuk Penderita Hipertensi
Manusia Jadi Penyebab Otak Kucing Rumahan Menyusut Dibandingkan Nenek Moyangnya, Ini Alasannya