Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Jakarta masih tetap percaya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di tengah kisruh APBD DKI Jakarta. Hal ini ditunjukkan dengan hasil sejumlah lembaga survei.
Menurut peneliti Centre for Strategic of International Studies ( CSIS) Joseph Kristiadi, hal ini karena masyarakat yang tinggal di Jakarta rasional.
"Transparansi, keterbukaan, gampang-gampang susah ini, bisa kalau ada niat. Masyarakat Jakarta sudah sangat rasional, merawat kewarasan publik. Nggak akan peduli mau itu Tionghoa atau Protestan, nggak ada korelasi ras suku, masyarakat sudah percaya Ahok," ujar Kristiadi di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Menurut dia, performa dan data empiris soal DPRD DKI Jakarta sudah sangat mencurigakan. Wajar jika masyarakat tidak percaya kepada parlemen Jakarta itu.
"Sistem demokrasi perwakilan kita tidak menjamin wakil rakyat mewakili suara rakyat, itu dibuktikan secara empiris. Karena itu masyarakat nggak pernah percaya. Wong dikritik malah dituding nggak jelas," tutur dia.
Menurut Kristiadi, Ahok bukannya sempurna, namun kecacatannya itu bisa dia tutupi dengan peduli kepada masyarakat, khususnya pada masalah APBD yang diributkan sekarang.
"Kuncinya dia ketegasan untuk pro dengan kebijakan rakyat. Untuk rakyat tak ambil keputusan yang lama," jelas Kristiadi.
Survei Cyrus dan LSI
Cyrus Network melakukan survei untuk melihat pihak yang berseteru dalam APBD DKI Jakarta, mana yang dipercaya oleh publik apakah Gubernur Ahok atau DPRD.
"Sebanyak 63,4 persen responden menilai Ahok lebih dapat dipercaya, dibandingkan DPRD DKI 8,6 persen. Sedangkan sisanya, responden mengakui tidak tahu atau tidak menjawab," ujar CEO Cyrus Network Hasan Nasbi, di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Sedangkan berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny-JA yang diselenggarakan 3-4 Maret 2015 di 33 provinsi di Indonesia, masyarakat Indonesia yang beragama Islam atau Muslim ternyata lebih percaya Ahok ketimbang DPRD.
"Ahok dan DPRD sama-sama meyakini bahwa sikap mereka adalah bagian dari upaya mewujudkan pemerintahan bersih. Masyarakat lebih percaya Ahok menjalankan pemerintahan bersih," ujar peneliti LSI-Denny JA, Ade Mulyana, di kantornya, Jakarta, Selasa 10 Maret 2015. (Mvi/Sun)
Advertisement