Sang Kakak Tak Yakin WNI yang Hilang di Turki Adiknya

Kakak kandung WNI asal Solo yang hilang, Muhammad Arif mengakui bahwa hingga saat ini belum ada kontak dengan adik-adiknya.

oleh Fajar Abrori diperbarui 12 Mar 2015, 22:40 WIB
Muhammad Arif menunjukkan foto adiknya yang hilang (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - Sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan ditangkap di Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Enam dari 16 WNI yang pisah dari rombongannya saat berkunjung ke Turki merupakan WNI asal Solo. Mereka adalah kakak-beradik, Fauzi Umar dan Hafid Umar Babher.

Dalam kunjungannya ke Turki, Hafid Umar juga mengajak istrinya Soraiyah Cholid Abu Bakar serta mengajak tiga anaknya, Hamzah (6), Utsman (3) dan Atikah (2).

Kakak kandung WNI asal Solo yang hilang, Muhammad Arif mengakui bahwa hingga saat ini belum ada kontak dengan adik-adiknya yang kebera‎daannya belum diketahui. Bahkan, sempat ada kabar pada hari Selasa lalu diamankan sebanyak 16 WNI yang akan menyeberang ke perbatasan Suriah.

"Setelah ditelusuri, ternyata yang laki-laki hanya satu orang dari jumlah rombongan WNI yang diamankan itu. Artinya, itu bukan rombongan adik saya yang laki-lakinya lebih dari satu," kata dia di Solo, Kamis (12/3/2015).

Selang satu hari kemudian, disebutkan dia, muncul kembali berita di media online yang menginformasikan bahwa kepolisian Turki kembali mengamankan sebanyak 16 WNI yang akan menyeberang ke perbatasan Suriah. Kali ini, komposisi rombongannya berbeda dibandingkan dengan rombongan WNI yang diamankan sebelumnya.

"Kelihatannya beda komposisinya. Tetapi saya belum bisa yakin jika yang diamankan tersebut merupakan rombongan adik-adik saya. Itu informasi juga dari media online," ujar dia.

Meski demikian, pihaknya tetap akan berusaha mencari informasi terkait kepastian nasib anggota keluarganya yang hingga saat ini belum memberikan kabar setelah pisah dari rombongan agen perjalanan wisata yang memberangkatannya.

"Informasi ya cuma dari media saja. Kalau untuk informasi resmi dari pemerintah belum ada yang sampai. Makanya, kami juga belum yakin tentang kepastian ‎soal penangkapan itu, apakah itu keluarga kami atau bukan," jelas dia.

Untuk menelusuri kabar tersebut, Arif pun meminta bantuan jaringan kepada dua lembaga, yakni PP Muhammadiyah serta KAHMI. Lembaga tersebut membantu untuk mencari informasi terkait keberadaan anggota keluarganya yang hilang di Turki.

"Ya cuma meminta bantuan lembaga itu. Bahkan, jaringan Muhammadiyah di Turki sudah mencoba menelusuri informasi terkait penangkapan terhadap 16 WNI pada hari kemarin. Bahkan, yang pertama mengabari soal adanya 16 WNI diamankan itu dari kembaga itu," ucapnya.

Ia pun berharap supaya anggota keluarganya yang hilang di Turki itu bisa diketahui kepastian keberadaannya. Sebab. keluarga di Solo juha menanti kabar soal keberadaan mereka. "Saya berharap mereka bisa ngontak keluarga di Solo, biar tidal cemas," tandas Hafid. (Riz)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya