Liputan6.com, Damaskus - Sudah hampir 4 tahun, perang saudara di Suriah antara militer pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan pasukan oposisi berkecamuk. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda perdamaian. Bahkan, saat ini ada kelompok ISIS yang mencoba menguasai Suriah yang membuat konflik semakin runyam.
Oleh karena itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Jen Psaki meminta Assad -- yang bersikeras tetap menduduki tahta presiden meski didesak mundur oposisi -- untuk hengkang dari negaranya jika perang tetap terjadi hingga memasuki tahun ke-5 pada 15 Maret 2015 mendatang.
"Selama empat tahun, rezim Assad menghadang seruan reformasi dengan cara yang brutal dan otoriter," ujar Jen Psaki, seperti dimuat Al-Arabiya, Jumat (13/3/2015).
Delegasi negeri pimpinan Barack Obama itu menegaskan perang saudara di Suriah tak akan usai, jika Assad yang telah berkuasa selama 15 tahun itu masih bersikeras menduduki kursi presiden.
"Kita harus memikirkan bagaimana nasib rakyat Suriah yang berjuang untuk masa depan yang menghormati hak dasar, toleransi dan mendambakan kemakmuran di negaranya," kata Jen Psaki.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebelumnya mengatakan kini perhatian dunia internasional untuk Suriah berkurang lantaran perang yang tak kunjung usai setelah empat tahun. Dia berharap pertempuran segera berakhir.
"Rakyat Suriah terus menderita atas apa yang terjadi di negara mereka. Pembunuhan dan pengrusakan terus terjadi," kata Ban Ki-moon.
Jumlah korban di Suriah terus bertambah. Hingga kini, tercatat setidaknya ada 210 ribu orang yang tewas sejak perang terjadi pada 15 Maret 2011, termasuk 76 ribu yang tewas pada 2014 lalu. Selain itu, lebih dari 7,6 juta lainnya mengungsi.
Berbagai upaya damai dari organisasi internasional, termasuk 20 kelompok hak asasi manusia yang menyerukan perdamaian ke kedua kubu di Suriah melalui mediasi. Namun langkah tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan. (Riz/Tnt)
Perang Suriah Masuk Tahun ke-5, AS Minta Presiden Assad Hengkang
Jumlah korban di Suriah terus bertambah. Hingga kini, tercatat setidaknya ada 210 ribu orang yang meregang nyawa.
diperbarui 13 Mar 2015, 12:45 WIBReruntuhan Perang Suriah (Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
6 Momen Siti Badriah Jalani Operasi Angkat Satu Janin Kembar di Luar Rahim
Cara Membuat Pop Ice: Panduan Lengkap Kreasi Minuman yang Segar
Nama Terang Adalah Identitas Resmi: Panduan Lengkap Penggunaan dan Manfaatnya
Model Rumah Sederhana, Punya Gaya Minimalis tapi Cantik
Andreas DPR Kritik Pemindahan Napi Bali Nine ke Australia, Integritas Hukum RI Dipertanyakan
Apa Itu Tantrum: Memahami Ledakan Emosi pada Anak
Harga Kripto Bitcoin Tersungkur Akibat Ulah The Fed
Ciri DBD Sudah Sembuh: Panduan Lengkap Pemulihan Demam Berdarah
Cara Mengenali Jiwa Muda dalam Diri Seseorang, Rahasia Semangat Hidup di Segala Usia
Ada Panel Surya, Emak-Emak UMKM di Karawang Tak Lagi Cemaskan Tagihan Listrik
Teks Khutbah Jumat: Hindari Membuka Aib Setelah Berbuat Maksiat, Sumber Dosa Jariyah
Dwi Sutarjantono: Sosok di Balik Miss Universe Indonesia 2024 dan Rahasia Memprogram Pikiran untuk Tahun 2025