Liputan6.com, Jakarta Terjangkit demam batu akik tidak hanya menggugah para pecintanya untuk mengoleksi segala pernak-pernik batu mulia tersebut. Namun, para pecinta pun berlomba-lomba untuk mendatangi tempat didapatkannya batu akik tersebut hingga polisi harus turun tangan memasang garis polisi.
Mengejutkan? Ya, hal tersebut terjadi di lokasi penemuan gua batu akik di Dusun Rojing, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Alasanya cukup sederhan karena takutnya struktur dan undakan tanah bisa hancur.
Advertisement
"Kami sengaja memasang garis polisi, karena dikhawatirkan tanah yang ada di atas gua itu ringsek," kata Kapolsek Tamberu AKP Ridwan seperti yang dikutip dari laman AntaraNews, Jumat (13/2/2015).
Garis polisi tersebut tidak dimaksudkan sebagai upaya pelarangan para turis lokal maupun mancaranegara, tetapi untuk mengatur jumlah warga agar keindahan batu-batu di dalam gua tetap terjaga kelestarian dan tidak dibawa pulang oleh para pengunjung.
Ulah jahil para pengunjung tersebut tidak lain disebabkan oleh adanya demam akik kian menjangkit. Temuan gua batu akik pun sontak dianggap sebuah berkah tersendiri bagi warga sekitar. Selain dari batu akik sendiri, mereka pun sudah membuat `lapak` berdangan di sekitar lokasi gua.
Kini, penjagaan gua batu akik di Dusun Rojing tidak hanya dilakukan oleh polisi saja, tetapi juga warga setempat. Warga pun membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Semoga kelestarian alam di sekitar gua tersebut tetap terjaga. (auf/Liz)