Ukraina Jinakkan 1.000 Bahan Peledak Pemberontak Pro-Rusia

Operasi Militer Ukraina itu dilancarkan di zona anti-teroris di wilayah Donbas.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Mar 2015, 14:51 WIB
Juru Bicara Militer Ukraina Kolonel Andriy Lysenko. (uacrisis.org)

Liputan6.com, Kiev - Militer Ukraina dilaporkan berhasil menjinakkan sejumlah bahan peledak milik pemberontak pro-Rusia. Operasi tersebut dilancarkan di zona anti-teroris di wilayah Donbas.

Dari keterengan Militer Ukraina, bahan peledak berbahaya yang mereka jinakkan termasuk di antaranya 1.000 peluru artileri. Selain itu, mereka turut menyita beberapa jenis bahan peledak.

"Penegak hukum Ukraina menyita empat peluru dan satu senjata AK-74, satu granat F1, dua granat RGD-5, 3 dinamit dan 5 granat rifle," sebut Juru Bicara Militer Ukraina Kolonel Andriy Lysenko seperti dikutip dari keterangan pers Kedutaan Ukraina, Jumat (13/3/2015).

Selama misi pencarian di Maryinka, wilayah Donetsk, militer Ukraina juga mengungkap posisi penembak jitu pro-Rusia. Salah satu pemberontak terluka, namun lainnya berhasil melarikan diri.

Selain itu, Militer Ukraina juga menahan seorang warga negara Rusia yang disebutkan tergabung dalam kelompok 'Luhansk People’s Republic' dan 'Russian Cossacks' yang dipimpin oleh Kozitsyn.

Lysenko juga angkat bicara soal wilayah Mariupol, di mana selama 24 jam terakhir telah berlangsung pertempuran antara Tentara Ukraina dan Kelompok Pemberontak pro-Rusia.

Pertempuran tersebut menelan korban. Sekitar 6 orang tentara Ukraina dikabarkan luka-luka.

Pemberontak pro-Rusia dilaporkan menyerang militer Ukraina 37 kali, di daerah dekat Shyrokyne, Hranitne dan Chermalyk, serta permukiman di sebelah bandara Donetsk, Dzerzhinsk dan Sokonyky.

Saat ini Militer Ukraina terus melakukan pengintaian serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok pro-Rusia. Mereka meyakini, milisi pemberontak menempatkan sejumlah penembak jitu di beberapa daerah konflik.

Selain itu, Kelompok pro-Rusia dipercaya tengah merekrut anggota baru. Mereka juga terus memperkuat persenjataannya.

Hal tersebut, kata Lysenko, merupakan bukti Kelompok pro-Rusia sudah melanggar perjanjian Minsk. Perjanjian itu merupakan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai beberapa waktu lalu oleh pihak bertikai di Ukraina. (Tnt/Ado)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya