Liputan6.com, Sleman - Kericuhan kembali mewarnai laga sepakbola di Tanah Air. Kali ini bentrok antara warga dan suporter PSIM Yogyakarta pecah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Awalnya, para pendukung PSIM ingin mendatangi pertandingan kesebelasan kesayangan mereka kontra PPSM Magelang, hari ini. "Namun sempat terjadi aksi pemukulan antara warga dengan suporter. Polisi akhirnya dapat melerai aksi pemukulan itu," ucap Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain saat dikonfirmasi, Jumat (13/3/2015) malam.
Faried menjelaskan, bentrok antara warga dan suporter itu terjadi di Dusun Temulawak, Desa Triharjo, Kecamatan Kota Sleman, siang tadi. "Sebelumnya siang tadi ada toko milik warga yang dirusak dan dijarah oleh sekelompok massa yang memakai atribut suporter."
Tak hanya itu, beberapa pengendara motor yang ditengarai dari massa yang sama merusak toko, sejumlah warga pun menjadi bulan-bulanan. Suara tembakan peringatan dari petugas kepolisian berulang kali terdengar di Jalan Magelang kilometer 14 atau Jalan Yogyakarta-Magelang.
Akibat kericuhan ini, Jalan Magelang KM 14 macet total. Pantauan Liputan6.com hingga Jumat malam ini, konsentrasi massa masih terlihat. Sementara, aparat kepolisian berjaga-jaga di sepanjang jalan.
"Ini antara warga dengan suporter. Iya itu buntut dari tadi siang mereka saling lempar buntut dari kesalahpahaman. Warga blokir jalan (Jalan Magelang) nunggu suporter dari Magelang. Tapi kan suporter kan nggak ada lewat sini, kita alihkan ke barat lewat Gamping jadi tidak ketemu. Kita berjaga-jaga untuk mengamankan," ucap Faried.
Faried menegaskan polisi telah menyortir semua suporter agar tidak melalui Jalan Magelang saat kembali pulang. Hal ini untuk mengantisipasi adanya korban antara waega dan suporter.
Faried mengaku ada korban luka saat bentrok antara warga dan suporter. Namun tidak ada korban dengan luka berat. Polisi sudah berhasil mengamankan kondisi di lapangan.
"Ya tadi salah paham ada pengendara diteriaki suporter dipukuli, lalu kita amankan. Luka biasa, nggak luka berat atau serius," pungkas Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain. (Ans)
Advertisement