Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan ketegangan antara tentaranya dan separatis pro-Rusia di bagian timur negara itu, telah berangsur-angsur mereda.
"Kenyataan bahwa tidak ada tentara kami yang tewas beberapa hari ini, adalah indikasi jelas meredanya ketegangan secara bertahap," jelas Poroshenko berbicara kepada saluran televisi 1+1 di Ukraina, seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (14/3/2015).
Tetapi ia menambahkan, jika pertempuran berkobar lagi, Ukraina akan segera mendapat bantuan senjata dari negara-negara Uni Eropa. Ia tidak merinci negara mana yang berjanji memberikan senjata dan jenisnya.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian bulan lalu mengatakan negaranya belum berniat menyediakan senjata berat bagi Ukraina. Kanselir Jerman Angela Merkel juga telah menentang pengiriman senjata ke Ukraina.
Ukraina dan pihak separatis bulan lalu menyepakati gencatan senjata di Minsk dan berjanji menarik mundur persenjataan berat mereka. Meski masih terjadi gempuran, pihak pemantau mengatakan gencatan senjata itu masih bertahan.
Sementara Ukraina mengatakan pertempuran telah mereda, organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) pada Jumat 13 Maret mengatakan, pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah sangat menghambat penyaluran bantuan medis ke daerah-daerah konflik yang dikuasai pemberontak.
Hal itu disimpulkan berdasarkan wawancara HRW selama 10 hari dengan banyak pekerja medis dan korban di Ukraina timur. HRW mengatakan pembatasan perjalanan itu terutama menghambat pengobatan bagi penderita HIV, tuberkulosis dan pecandu narkoba.
HRW juga mengatakan peraturan itu telah menyebabkan kelangkaan obat di klinik dan rumah sakit di kawasan tersebut. (Tnt/Ans)
Presiden Ukraina: Ketegangan Separatis dan Pro-Rusia Mereda
"Kenyataan bahwa tidak ada tentara kami yang tewas beberapa hari ini, adalah indikasi jelas meredanya ketegangan secara bertahap".
diperbarui 14 Mar 2015, 16:30 WIBPresiden Ukraina Petro Poroshenko memutuskan untuk menutup kawasan di timur negaranya, yang dikuasai pemberontak atau pro-Rusia.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
15 Tempat Wisata Pekanbaru Terbaik yang Wajib Dikunjungi 2025, Siap Bikin Kamu Terpesona
Pelaku Industri Optimistis Hadapi Pertumbuhan Kripto di Tanah Air pada 2025
Pembalap Terhebat Sepanjang Masa Lebih Pilih Marc Marquez Ketimbang Rekan Senegara
Kisah Nabi Musa AS Menampar Malaikat Maut, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Penyebabnya
Daftar Pemain Surabaya Samator di PLN Mobile Proliga 2025
Kelompok HAM Khawatirkan Nasib Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara yang Diculik Israel
Link Pengumuman CPNS 2024, Lengkap dari Berbagai Kementerian dan Lembaga
DPR Diingatkan Jangan Bermanuver Terkait Putusan MK Hapus Presidential Threshold
Pantai Kedonganan Jimbaran Banjir Sampah, Komunitas Lingkungan Ajak Publik Bergerak
Solo Leveling Season 2 Rilis Minggu Ini, Ungkap Misi Jinwoo Berikutnya
Pemerintah Berikan Kredit Murah untuk UMKM hingga Pekerja Migran, Total Anggaran Rp 20 Triliun
Rekaman Terakhir Pilot Jeju Air Berusaha Selamatkan Pesawat dan Seluruh Penumpang yang Berakhir dengan Tragedi