Burung Kakaktua Ini Penyuka Kopi

Kakaktua itu bakal marah ke sang majikan jika tak diberi minum kopi.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 15 Mar 2015, 07:01 WIB
Kakaktua itu bakal marah ke sang majikan jika tak diberi minum kopi.

Liputan6.com, Jakarta Di toko itu, di Gaza, ada sebuah burung kakaktua. Ini bukan sembarang burung, karena minuman favoritnya yang tak lazim: kopi. Selain kopi, burung yang bisa berbicara itu juga kecanduan minum teh. Kondisi itu agak langka dan menjadi daya tarik di Palestina tersebut.

Burung itu tak satu, tapi dua. Yang jantan bernama Ricco berumur empat tahun dan Kocco, burung betina yang berusia dua tahun. Keduanya biasanya minum empat cangkir kopi setiap hari.

"Saya tak pernah melihat fenomena semacam itu sebelumnya," ujar Ashraf Areer, pemilik toko, seperti dimuat Liputan6.com dari Xinhua, Minggu (15/3/2015).

Pria yang gemar memelihara burung sejak usia 14 tahun itu mengungkapkan, kedua kakaktua itu bakal marah jika tak diberi minum kopi dan teh.

"Jika saya tidak memberi Ricco dan Kocco kopi dan teh, mereka jadi marah dan bertingkah gila-gilaan."

"Pada suatu hari kedua burung itu pernah menyerang saya ketika masuk ke dalam toko tanpa membawa minuman favorit mereka," kata Areer.

Ayah dari lima anak ini menceritan awal mula kakaktua itu suka minum kopi. Berawal sekitar tiga bulan lalu, ketika kedua burung tersebut sekali mencoba minum kopi dari cangkirnya, karena hewan itu mengira itu adalah air.

Areer membiarkan kedua hewan tersebut mencicipi. Tapi ia terkejut sebab burung itu bereaksi dengan gembira dan beterbangan di tokonya. Sejak itu, ia memberi kedua hewan peliharaannya empat cangkir kopi setiap hari, dan memutuskan untuk tidak menjual kedua burung kakaktua tersebut.

Sekarang minum kopi malah menjadi pekerjaan menarik buat si burung panjat Areer, karena "teman akrabnya" berusaha ikut menikmati kopi bersama dia.

"Sungguh aneh burung kakaktua minum kopi dan teh. Tidak biasa buat burung kakaktua untuk memegang cangkir kopir dan minum kopi. Saya menyayangi burung secara umum, tapi saya sangat mencintai kedua burung kakaktua ini. Saya memperlakukan mereka seakan-akan mereka adalah anak saya," kata Areer.

Kedua "teman" kecil tersebut telah menjadi pemandangan menarik di permukiman itu, dan meraih makin besar ketenaran di seluruh jalur tersebut.

Kadangkala toko kecil Areer bisa dipenuhi hampir 100 pengunjung dalam satu hari. Mereka hanya datang untuk menyaksikan kedua burung tersebut minum kopi, kejadian yang agak langka di Jalur Gaza, tempat merebaknya kemiskinan parah, pengangguran, blokade Israel yang terus berlangsung dan tertundanya proses pembangunan kembali.

Sejak Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) mengambilalih kendali atas Jalur Gaza melalui kekuatan pada 2007, Israel telah memberlakukan blokade ketat atas jalur sempit tersebut. (Riz/Tnt)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya