Liputan6.com, Denpasar - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan Munas Golkar Ancol kubu Agung Laksono 80 persen mandatnya dipalsukan. Agung dituding mengantongi surat mandat dengan tanda tangan dari anggota DPD yang sudah meninggal dunia.
"Dari DPD Sumenep yang ditandatangani oleh orang lain padahal yang bersangkutan sudah meninggal dua tahun lalu. Dan ada beberapa mandat dari daerah lain yang dipalsukan," ungkap Nurdin di Kantor DPD Partai Golkar Bali, Kota Denpasar, Minggu (15/3/2015).
Ia mengaku akan melakukan langkah hukum untuk mengatasi masalah ini. Ada dua langkah hukum yang akan dilakukan pihaknya.
"Ada dua langkah hukum. Pertama ke pengadilan Jakarta Barat. Yang kedua, langkah hukum pidana," kata dia usai mengikuti Rakornas Partai Golkar, Bali.
Ketua DPD Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta meminta seluruh kader Partai Golkar Bali untuk tetap solid dan tidak mudah diadu domba. Dan untuk seluruh kader, diimbau untuk terus bergandengan tangan melawan oknum penguasa.
"Jangan mau diadu domba. Ayo satukan pikiran melawan kezaliman oknum penguasa," ujar Sudikerta.
Sudikerta melanjutkan, tidak hanya penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang diobok-obok. Oknum penguasa juga mengobok-obok partai politik.
"PPP dipecah belah. Sekarang Golkar. Ini bisa membahayakan bangsa dan negara. Mari kita junjung soliditas kita. Kalau ada yang mengiming-imingi sesuatu jangan dihiraukan. Jika tergiur kita akan lemah dan Golkar akan hancur," tutup Sudikerta. (Ali/Ans)
Advertisement